Lanjut ke konten

Setimpal

waktu terhenti disisi kau menanti
semua gelap bersatu menyelimuti hatimu
tak pernah kau sadar dimana semua menghindar
tak bisa kau pahami selama aku mengerti

Hitam dan hitam didalam hati kelam
sebuah angan tak bisa kau wujudkan
aku biarkan dirimu menanti sebuah rindu
aku tersipu disaat kau merasa rindu

 

Ada rindu….yang tersimpan dihatimu,
ada sendu..selalu membelenggu
dan diriku…selalu menatapmu
disisiku…selalu membencimu

 

badai kini selalu mengguruh
hati itu selalu menyebutku
apa yang kau ucap, kini terasa percuma
semau kata, tak ku lagi cerna

lalu terlontar janjimu padaku
apa yang dahulu pernah terjadi padaku
hingga iba ku kembali dan memelukmu
hingga nafasku kembali menyebutkan namamu

di hatimu…tak tersimpan kata rindu
dihidupmu…selama ada aku
diwajahmu…terpancar rasa ragu
disaatmu…hidup tanpa diriku

 

Kini aku puas dendamku telah terbalas
aku memelukmu dan kembali mencumbumu
setelah perjalanan panjang dimana hati terus terpejam
setimpal itu kata yang ku pajang
selagi dalam perjalanan panjang

Kembali

Aku kembali,

Kau menemukanku lagi

Aku datang nanti

Disaat tidak ada yang bisa mencintaim

seperti aku lakukan padamu

 

Apa yang harus ku lakukan jika kau seperti ini tiba-tiba

apa yang harus ku lakukan ?

 

Mengapa seperti ini,

ku percaya kau mengatakan akan mencintaiku selamanya

Dan janji ,tidak pernah berubah

Kita pasti bersama

 

Aku kembali,

Kau menemukanku lagi

Aku datang nanti

Disaat tidak ada yang bisa mencintaim

seperti aku lakukan padamu

 

Kau kembali padaku

sebab dimana ku biarkan kau pergi

dan rasa tahu itu

Kau tak bisa hidup tanpaku

Kau takkan bisa

SEPUH EPS. 2

BAB II

Agustus 2010

Disebuah kantor departemen penyelidikan kasus di daerah cirebon.

“rik…kamu cari bukti atas pembunuhan yang terjadi pada Nyonya Ratih di TKP. Aku akan mempelajarinya nanti. Aku akan segera disibukan oleh data-data tentang nyonya Ratih. Jadi tolong ya kamu cari. Sekecil apapun bukti itu aku sangat membutuhkannya.” Ujar lelaki berbadan tegak, berkulit putih mongol itu.

“baik pak…saya akan cari bukti itu.” Lelaki yang disuruh itu segera meninggalkan ruangan detektif  Irgi.

Sementara diruangannya irgi membaca-baca biodata orang yang tewas karena dugaan pembunuhan itu. Dia membaca dengan seksama. Dia ingin kasus ini segera karena masih banyak kasus yang tertunda akibat pembunuhan yang tidak jelas modusnya. Dia kembali membuka photo korban yang ada pada komputer kerjanya. Kemudian dia membuka photo korban sebelum nyonya Ratih. Dia terkejut ketika melihat luka goresan pada lehernya sama dengan korban sebelum ibu ratih. Dia membuka kembali korban yang lainnya, dan hasilnya sama. Semua pembunuhan sepertinya dilakukan oleh orang yang sema dengan modus yang sama dan juga sasaran yang sama statusnya.

“Apa?. Kenapa ini, apa benar yang aku lihat ini. Semuanya sama. Dan yang dibunuhnya juga sama statusnya. Kenapa semua yang dibunuhnya adalah kaum janda. Apa orang ini sudah gila. Apa dia tidak bisa membunuh gadis atau balita. Coba aku lihat pada gambar yang lainnya.” Dia membuka kembali photo korban. “sama….???apa orang yang membunuh mereka adalah orang yang sama. Jika memang benar, berarti para korban ini mempunyai hubungan yang sama dengan pelaku. Siapa sebenarnya pelaku itu.” Dia menelpon rekannya erik yang sedang memeriksa di TKP. “ rik…coba kamu tanya  kepada tetangga ibu ratih, apakah ada orang yang mencurigakan minggu-minggu sebelum ibu ratih meninggal.” Kemudian dia menutup ponselnya.

Tidak lama kemudian, di sebelah pintu masuk ruangannya ada sosok cantik yang sedang menunggu untuk masuk. Dia adalah Indah tunangannya. Kemudian indah masuk tanpa ragu atau menunggu izin dari calon suaminya. Dia berjalan menuju meja kerja Irgi. Setibanya disana, dia menggelengkan kepaalanya. Dan memukul meja kerja irgi dengan keras.

“kenapa sih minggu-minggu ini kamu susah di hubungi. Apa pekerjaanmu lebih penting dari pada pernikahan kita yang tinggal beberapa bulan. Kalau kamu terus begini, lebih baik kita tidak jadi nikah. Batalkan saja semuanya.”

“Indah. Kenapa sih. Datang-datang kok marah-marah. Tenang dulu, santai, baru bicara dengan pelan.”

“aku tidak bisa bicaara pelan sekarang. Aku sudah tidak kuat melihat tingkahmu rgi… setiap hari kamu bilang sibuk terus. Sekarang sampai tidak ada waktu buat ku. Apa yang ada di otak kamu itu hanya pekerjaan.”  Dia masih emosi tingkat tinggi. Sepertinya darah tingginya naik.

“bukannya begitu ndah… aku ini sekarang banyak kerjaan yang harus aku selesaikan sebelum pernikahan kita. Banyak sekali kasus yang harus di tuntaskan. Lagi pula kenapa kamu sekarang begini. Dulu kamu pernah berkata kalau kamu siap menanggung resiko jika berhubungan dengan aku. Kenapa sekarang kamu berubah.” Tegasnya. Namun melihat indah yang hanya cemberut, membuatnya harus mencari kata yang tepat untuk mencairkan suasana itu. “oke. Aku mengaku salah. Sekarang apa yang kamu inginkan.”

“aku ingin pergi ketempat undangan terus ke tempat mba marry untuk fiting baju pengantin kita.” Nadanya masih ketus.

“ya sudah. Kapan.”

“sekarang”

“sekarang?”

“iya sekarang…..!!!”

“tapi….kerjaan ku belum selesai. Bagaimana kalau besok. Besokkan hari sabtu. Aku bisa libur, dan kita bisa jalan-jalan seharian. Ketempat manapun kamu ajak aku, aku mau.”

“besok?.aku maunya sekarang. Pokoknya kamu jangan banyak omong lagi.” Indah menarik paksa irgi yang berada bersebrangan dengan meja kerjanya. Dia membawa irgi keluar dari ruang kerjanya.

Irgi tidak mampu menolak atau mencoba melepaskan tangannya dari kekasihnya itu. Dia paham, apa yang akan terjadi jika dia berani menolak keinginan kekasihnya itu. Orang-orang yang ada didepartemen terpana melihat seorang gadis berani menarik seorang detektif propesional. Mereka tertawa kecil melihat irgi begitu lemah dan tunduk digenggaman tangan seorang gadis yang manis. Padahal yang mereka tau, irgi merupakan detektif yang dingin. Semua tentang dirinya seakan tertutup rapat. Tidak ada seorangpun yang mengetahui semua tentangnya. Namun dibalik kedinginannya itu, terdapat sosok yang begitu sempurna. Fisik yang dimiliki irgi memang sangat sempurna. Dengan kulit yang putih akan tetapi lebih ke kunig langsat, dia juga memiliki postur tubuh yang ideal dengan tinggi 180 cm. dia tampan, dia juga mempunya kharisma yang kuat. Wanita mana yang tidak tertarik padanya. Mungkin hampir semua didunia ini ingin mengenal dirinya. Dengan keadaan yang sempurna itu, irgi tidak pernah memanfaatkan kelebihannya untuk menarik perhatian semua gadis. Dia terlalu disibukan dengan pekerjaannya. Dia memang tidak suka hal yang sering dilakukan para lelaki yang tampan yaitu menggunakan ketampannannya sebagai alat untuk menarik lawan jenisnya. Dia juga bukan pemuda yang kurang pergaulan. Dia cerdas dan berilmu pengetahuan luas. Tentang dia bisa berhubungan dengan indah, itu semua berawal dari kedua orang tuanya yang ternyata indah adalah anak dari teman orang tuanya. Saat pertama bertemu, keduanya sudah salling suka. Dan hubungan itu di perjelas oleh kedua orang tuanya dengan ikatan pertuangan. Memang orang tua irgi sudah lama ingin memiliki mertua. Maka dari itu, rencana pernikahan mereka ditentukan secepat mungkin.

Di sebuah perumahan mewah yang terdapat di daerah kedawung cirebon. Erik sedang mencari bukti pembunuhan yang telah menimpa ibu Ratih. Dia menanyakan satu persatu kepada tetangga dekat ibu Ratih. Namun usahanya itu sia-sia saja. Tidak ada satu orang pun yang memberikan informasi yang dia inginkan. Bahkan sebagian besar tetangganya tidak kenal dekat dengan ibu ratih. Itulah yang membuat pekerjaan erik menjadi susah. Akan tetapi, itu semua tidak menyurutkan tenaganya untuk putus asa. Dia tetap berusaha mencari apa yang dia cari. Dia tau, kalau dia pulang kekantor dan melaporkan kepada Irgi kalau dia tidak mendapat apapun yang membantunya menyelesaikan kasus ini, maka bos nya itu akan marah padanya. Dia kembali bertanya kepada seseorang yang berada di rumahnya yang jaraknya beberapa meter dari rumah ibu Ratih.  Dia mengetuk pintu rumah seseorang yang mungkin akan membrikan sesuatu yang dia harapkan.

“permisi…”

Tidak lama kemudian, pemilik rumah membukakan pintu dengan sangat pelan.

“cari siapa mas.?” Ternyata seorang wanita tua yang membuka pintu rumah. Dia tercengah melihat pakaian yang dikenakan.

Memang saat itu erik masih mengenalkan baju seragam kepolisian. Dia satu polisi sekaligus detektif yang teladan, jadi maklum kalau dia masih berpakaian seragam disaat waktu kerja.

“aku dari departemen penyelidikan kasus.” Erik menunjukan kartu identitasnya. “apa aku bisa meminta waktu anda untuk berbicara sebentar denganku.”

“tentu. Silakan masuk terlebih dahulu.” Wanita tua itu mempersilakan erik masuk kerumahnya.

Dengan sungkan, erik melangkahkan kaki menuju sofa ungu yang umurnya hampir sama dengan pemiliknya. Kemudian dia duduk diatas sofa itu.

“ begini ibu. Anda tau dengan orang yang berada dirumah itu.” Telunjuknya mengarah kejendela dengan maksud menunjuk ruamh ibu ratih yang berada disebrang jalan. Wanita tua itu hanya mengangguk. “kemarin dia telah dibunuh, dan samapi sekarang kami belum bisa menemukan pembunuh orang itu. Aku mau tanya, apa anda melihat orang terakhir yang datang ke rumah itu sebelum pemilik rumah itu meninggal.”

Wanita itu terdiam ketika ditanya seperti itu. Dia dingin. Mukanya tidak menampakkan ekspresi apa pun. Sepertinya dia hanyut dalam lamunan. Dia tidak menjawab satu katapun. Yang dilakukan wanita tua itu hanya diam dan diam. Hal itu membuat erik merasa jenuh.

“ibu…”tegur erik pada wanita itu yang sedang melamun.

“iya…” ibu itu akhirnya berbicara. “ soal pertanyaan mu tadi, aku tidak bisa menjawab secara langsung. Hal itu sangat susah aku ceritakan. Terlalu rumit dan aku yakin kau tidak akan percaya apa yang aku katakan.”

Erik terjengah mendengar itu. Hatinya kemudian menggumam. Apa yang wanita ini katakan. Apa maksudnya. Apa aku terlihat seperti orang-orang yang tidak pernah berpendidikan. Apa mungkin yang dimaksud wanita itu adalah hal yang gaib. Jika benar, apa mungkin di zaman yang modern ini masih ada hal yang seperti itu. Rasa penasarannya terus memacunya untuk menanyakan maksud dari perkataan wanita itu. “maksud anda apa. Kenapa anda berkata sulit untuk bercerita, kenapa pula anda yakin jika aku tidak akan percaya pada yang anda katakan. Apakah aku terlihat seperti orang kampung.”

“tidak.” Tegas wanita tua itu sambil batuk karena faktor umur. “justru karena kamu tidak terlihat seperti orang kampung, juga karena kamu adalah orang yang berpendidikan. Karena kalau kau orang kampung, pasti akan mudah untuk aku sampaikan.”

“maksud anda.” Erik mulai kesal dengan ulah wanita tua itu.

“aku melihat seseorang yang aneh. Dia seorang lelaki yang beda dengan manusia lainnya. Dia memiliki mata yang sangat menakutkan. Saat itu aku berada di depan rumahku sedang duduk menyaksikan bulan dan bintang yang sudah sering aku lakukan jika aku sedang sedih.”

“ kira-kira pukul berapa kau duduk didepan rumah, dan kapan lelaki aneh itu datang.”

“sabar dulu. Dengarkan dulu ceritaku. Apa kau tidak bisa menunggu hingga aku selesai cerita. Kau memang polisi yang tidak sopan.”

“iya, biaklah. Sekarang anda lanjutkan kembali ceritanya.”

Wanita tua itu menggelengkan kepalanya dan melanjutkan ceritanya.

“pukul 11.30 malam aku berada didepan rumah. Dan lelaki itu muncul tidak lama setelah aku duduk dan memandang kelangit luas. Awalnya aku menegur lelaki itu karena aku pikir dia sedang dapat giliran tugas malam. Namun dia tetap saja diam. Dia tetap melangkah dengan tatapan kedepan. Dia hampir seperti mummy. Akupun menegurnya dengan pertanyaan yang sederhana. Saat itu dia menoleh kepadaku, dan saat itu aku terkejut melihat matanya yang berwarna merah. Dia seperti iblis. Dia berkata kepada ku, akan tetapi aku tidak mengerti apa yang dikatakan.”

“apa…yang benar saja. Memangnya dia seperti apa.” Erik terkejut mendengar kenyataan yang dikatakan oleh wanita tua itu. Dia tidak percaya sedikitpun dari perkataan wanita itu. Apa benar yang wanita itu katakan. Apa dia tidak salah melihat.

“sudah aku katakan kalau kau pasti tidak akan percaya apa yang aku ceritakan. Aku cerita apa adanya. Dan setelah itu aku tidak melihat dia pulang ke arah mana. Dan keesokan harinya, pemilik rumah yang dia kunjungi meninggal dunia dengan sangat mengerikan. Andai saja aku tau kalau dia akan membunuh ibu ratih, aku pasti menghalangi dia untuk menuju kerumah ibu Ratih. Dan aku tidak tau apa salah ibu ratih kepada orang itu. Karena setauku dia orang yang baik dan ramah kepada para tetangganya. Aku sungguh turut berduka atas kepergiannya.”

Lalu erik terdiam. Meresapi dan mencoba menerima dengan nalar cerita wanita itu. Meski dalam hatinya tetap tidak percaya. Tetapi yang terpenting bagi dia kini berusaha menjelaskan kepada irgi, tentang orang yang aneh dan menakutkan itu. Tetapi apa yang harus dia lakukan jika irgi tidak percaya apa yang dia sampaikan.

****

Di tempat percetakan undangan, irgi dengan indah sedang memesan undangan untuk acara pernikahannya. Mereka sepertinya telah serius untuk menikah. Indah terlihat bahagia, tetapi irgi terlihat sedikit resah. Mungkin dia masih memikirkan pekerjaannya yang tertunda karena menemani kekasihnya jalan-jalan. Dia terlihat lelah saat itu. Dan ketika dia duduk di sebuah kursi yang ada di tempat itu, dia terlihat ngantuk. Matannya mulai sayu dan seluruh badannya mulai kaku. Lalu tanpa disadarinya, matanya tertutup hanyut dalam buaian mimpi di tengah ramainya orang yang berada di toko  percetakan itu. Dia tenggelam dan sepertinya terbawa arus mimpinya yang beru saja dimulai.

Irgi bertemu dengan seorang lelaki yang seumuran dengannya. Lelaki itu belum pernah dia jumpai selain sekarang ini. Kemudian irgi mendekat lelaki itu. Perlahan dia mendekati lelaki itu. Dia terkejut ketika mendengar panggilan lelaki itu kepadanya. Lelaki itu memanggilnya pengendali waktu. Apa maksud dari perkataannya itu. Apa dia Cuma asal-asal berkata. Dia bingung dan tidak tau maksud dari perkataan lelaki itu. Di irgi kini tesimpan perasaan penasaran yang mendalam. Hatinya terus menggumam. Apa sebenarnya yang terjadi saat ini. Apa yang dimaksud lelaki itu tentang pengendali waktu. Belum terjawab penasarannya, lelaki itu seudah menyebutkan kalimat  yang dia tidak mengerti lagi. Lelaki itu mengatakan sepuh. Apa itu sepuh. Apa arti kata itu. Apa hubungannya dengan ku kenapa lelaki itu mengatakan itu. Sebenarnnya siapa dia. Kenapa muncul di hadapan irgi dengan tiba-tiba. Hatinya kembali berbisik. Lelaki itu siapa. Apa aku pernah bertemu dengannya. Kenapa dia kenal aku. Bahkan dia kenal semua yang berhubungan dengan ku. Apa seorang peramal. Ataukah dia…. Kemudian ada seseorang yang menepuk bahunya. Seseorang itu terus menepuk bahunya sampai dia berpaling dan melihat siapa yang menepuknya.

“sayang….kenapa denganmu. Kamu lelah, sampai kamu tidur disini. Aku kan sudah bilang, jangan terlalu banyak bekerja. Beginilah jadinya kalau kamu tidak mendengar nasihat orang yang menyayangimu.” Indah kasihan melihat kekasihnya kelelahan. Dia merasa bersalah telah mengajak kekasihnya untuk jalan-jalan. Seharusnya dia mengajak kekasihnya untuk liburan di pinggir pantai dengan iringan musik yang mereka sukai.

“tidak apa-apa. Aku Cuma tertidur sebentar. Aku juga tidak tau, tumben sekali aku tidur pada jam sekarang ini.” Sambil memegang kepalanya. Dia berpikir ternyata itu hanya mimpi. Tapi bagi dia sepertinyata. Apa mimpi itu ada maksudnya.

“sayang…kita pulang sekarang saja. Aku tidak tega melihat kamu kelelahan begini. Lebih  baik kamu istirahat dirumah.”

“kalau begitu baiklah.”

Keduanya meninggalkan percetakan undangan. Baru saja keluar dari pintu toko itu. Sudah terdengar ponsel irgi berdering. Ternyata yang menelponnya itu adalah erik. Dia segera menjawab panggilan itu. Dia pikir erik telah mendapatkan sesuatu yang mamupu membantu penyelidikannya.

“iya rik. Bagaimana.” Desus irgi.

Indah yang ada di sampingnya mengelengkan kepala melihat kekasihnya menjawab panggilan rekan kerja kekasihnya. Dia berpikir irgi memang orang yang profesional dalam pekerjaan. Sehingga walaupun dalam keadaan yang letih dia masih memikirkan pekerjaannya.

“apa…” irgi terlihat terkejut. “yang benar saja. Jadi hanya itu yang kamu dapatkan selama berjam-jam di TKP. Apa tidak ada informasi yang lain lagi.” Irgi kebingungan. Apa benar yang dikatakan erik tentang orang yang datang di hari kematian ibu Ratih. “ oke baiklah. Sekarang kamu kekantor saja. Aku ingin mendengar lebih jelas dikantor.”

****

Ketika irgi sedang disibukan dengan penyelidikannya tentang pembunuhan yang terjadi pada ibu Ratih. Dengan keganjilan yang terjadi pada kasus itu, sehingga membuat kesusahan bahkan hampir kewalahan irgi menyikapi kasus itu. Belum juga selesai dengan kasus itu. Ternyata muncul dugaan kalau pembunuhnya itu orang yang sama, dan mucul pula kecurigaan kalau orang yang dikatakan erik teman kerjanya yang bersumber dari wanita itu. Disisi lain, di hari yang sama namun jam saja yang berbeda. Ada sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan observasi lingkungan di sebuah desa kuno yang hampir tak terjamah oleh kata moderenisasi. Disana mereka sedang melakukan penelitian tentang tradisi dan adat disana. mereka juga ingin memastikan kebenaran mitos yang terdapat di desa tersebut. Telah beredar kalau setiap bulan purnama ada sesosok bayangan antara 2 golongan manusia yang hendak berperang. Mitos tersebut menjadikan mereka penasaran dan ingin memastikan.

berawal dari tekad mereka untuk memastikan mitos selain melakukan tugas mereka sebagai mahasiswa lainnya. Saat itu pas malam keluarnya bulan purnama. Mereka bergegas keatas bukit untuk menyaksikan bayangan yang seperti sedang perang. Orang desa mengatakan kalau itu bayangan leluhur mereka, maka jika ada yang melihatnya harus berada di jarak sejauh mungkin. Karena jika tidak, itu akan membahayakan orang yang melihat bayangan tersebut. Mitosnya juga mengatakan kalau ada orang yang berada dekat dengan bayangan itu, maka bayangan itu menyerang orang tersebut dan membunuh orang tersebut.

Para mahasiswa telah berada di bukit pamali. Bukit yang konon tidak boleh sendiri jika ingin pergi kesana. Maka dari itu, para mahasiswa itu bergerombol datang kebukit itu. Malam telah hampir setengah malam, mungkin hanya menghitung menit untuk pas pada jam 12 malam. Sekelompok mahasiswa telah siap pada posisi yang strategis. Suara anjing malam pun mengaung pada saat  itu. Laingit mulai gelap. Seperti mau hujan akan tetapi bintang masih berpijar. Hanya rembulan yang tertutup awan bundar. Posisinya seperti gerhana bulan. Langit bertambah gelap. Hati semua mahasiswa berdeber menantikan mitos yang akan segera mereka saksikan. Sebelumnya mereka tidak pernah terpikir kalau akan melihat mitos yang beredar itu akan mereka saksikan. Angin muncul dari arah barat. Awan bergumpal mengumpul menjadi satu. Angin bertambah besar seperti angin yang ada di tengah badai. Petir menyambar ketempat dimana mitos itu berada. Mereka pun merasa ketakutan. Apa yang akan terjadi. Mungkin kah akan ada bencana. Mereka tidak bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi dibawah bukit karena tertutup awan hitam yang sepertinya kebawah bukit diiringi dengan sambaran petir. Dan mereka merasakan waktu seperti terhenti. Mereka semua terpaku seperti patung yang ada di tempat musium. Semuanya terhenti, waktu terhenti dan daun yang bergoyang tertiup angin terhenti pula. Mereka tidak terpikirkan untuk melihat mitos itu. Karena yang terjadi pada mereka membuat mereka sibuk untuk berlari kebelakang bukit. Untuk menghindari angin dan sambaran petir. akan tetapi yang mengherankan terjadi salah satu dari mereka bisa bergerak. Seolah tidak terkena seperti yang lainnya, dia tidak terpaku ataupun merasa takut akan kejadian yang menakutkan itu. Akan tetapi dia seperti yang tidak sadar diri. Dia berlari kearah tempat kejadian mitos itu. Entah dengan apa atau kekuatan apa. Dia berlari kearah itu dengan secepat kilat. Mahasiswa yang lainnya hanya bisa melihat. Tidak bisa melarangnya ataupun bagaimana. Kemudian dia yang berlari kebawah bukit, tiba-tiba terjatuh dan bergulir hingga tubuhnya terhenti dan berada dibawah bukit. Dia sepertinya terluka pada bagian tangan kanannya. Karena terlihat ceceran darah pada setiap langkahnya menyusuri jalan terjal bukit.

Waktupun sudah hampir menunjukan pukul 03:30. Kejadian itu berakhir dengan singkat. Sekelompok mahasiswa yang berada diatas bukit itu pun tersadar. Mereka segera bergegas kembali kedesa. Akan tetapi salah satu dari mereka menyadari kalau seorang dari mereka tidak bersama mereka.

“tunggu sebentar.” Telunjuknya menunjuk kearah langit layaknya orang yang baru ingat sesuatu yang hilang. “Sarah kemana.” Dia bertanya kepada tamannya.

“bukannya dia tadi bersama kita. Dia kan berada di samping kamu.”  Seru mahasiswa yang bernama aldo.

“iya do..tadi itu dia disampingku, tapi kita tadi tidak sadar semuakan. Kita tadi seperti terhenti oleh waktu.” Bara membela diri.

“terus kemana dia.” Tanya yang lainnya bernama irfan.

“aku tidak tau.” Desus aldo. “ akukan sudah beri saran kepada kalian. Kalau jangan membawa dia. Dia hanya akan merepotkan kita.”

“itu bukan kesalahan sarah kali.” Bela bara.

“aku tau.” Satu  orang lagi berbicara.

“diamana man…” tanya bara pada arman.

“dia tadi waktu kita terpaku seperti patung. Dia berlari kearah tempat mitos itu. Dia seperti tak sadar. Dia berlari dengan cepatnya.”

“apa. Yang benar saja. Kenapa Cuma dia yang tersadar dan tidak terpaku seperti kita.” Aldo seperti iri pada sarah.

“gawat…”seru irma teman dekatnya sarah. “ kalau benar begitu. Berarti sarah dalam bahaya.”

“apa maksudmu” bara minta penjelasan.

“kalian ingat tidak. Kata yang dikatakan oleh pak warman kepada kita sewaktu kita mau pergi kebukit ini.” Teman-temanya terdiam. “bukit ini bukit pamali. Diamaan kalau di bukit ini sendirian, pasti akan terjadi sesuatu. Dengan kata lain, aku takut sarah dalam bahaya. Pasti telah terjadi sesuat padanya. Tapi semoga dugaanku salah. Semoga dia dalam keadaan yang baik-baik saja.”

“kalau begitu, tunggu apalagi. Ayo kita cari sarah.” Ajak irfan yang kemudian diikuti oleh yang lainnya.

Setelah beberapa lama mereka berputar di bukit itu. Terlihatlah tetesan darah yang tercecer diatas rumput. Kemudian mereka mengikuti tetesan darah itu. Namun sudah hampir pajar mereka tidak juga menemukan sarah. Keputusanpun hinggap pada benak mereka. Karena hampir pagi, dan kelelahan yang terpancar pada wajahnya, mereka memutuskan untuk kedesa dan beristirahat sebenar untuk mengumpulkan tenaga untuk mencari sarah. Akan tetapi, ketika beberapa langkah mereka menyusuri jalan kedesa itu. Terlihat disemak-semak belukar ada rambut panjang yang tersangkut pada ranting semak itu. Bara mahasiswa yang simpati pada sarah karena dia sudah lama jatuh hati padanya, mempunyai firasat kalau itu adalah sarah. Dia mendekati semak itu sementara yang lainnya terus berjalan pulang. Dan sesampainya di semak itu, ternyata dugaannya benar. Itu adalah rambut sarah. Dan sarah tergeletak dibalik semak itu. Dia langsung merangkul sarah. Dia tidak berteriak ataupun minta bantuan kepada temannya yang sedang berjalan. Dia menggendong sarah dengan kedua tangannya layaknya seorang kekasih yang sedang mepasangannya karena terluka. Dia melihat ada luka di tangan kanan sarah. Namun beberapa detik dia berpaling dari sarah untuk melihat jalan yang akan di lewati, sarah tersadar. Dia segera meletakkan sarah kebawah, dengan hati-hati dia membiarkan sarah di atas tumpukan rumput yang hijau.

“kenapa aku.”  Desus sarah yang tersadar dari pingsannya.

“sarah. Kau sudah sadar.” Bara membalas suara sarah yang terdengar merintih.

“bara.” Sarah menyapa bara yang ada disampingnya. “apa yang terjadi pada ku. Kenapa aku ada disini. Kemana yang lainnya.”

“sudah kamu jangan banyak bbertanya dulu, kamu semalam terpisah dari kami. Kami mencarimu namun tidak ada hasilnya, kemudian kami memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, aku melihat rambut kamu tersangkut di semak. Dan aku menemukan kamu dalam keadaan pingsan dengan luka di bagian tanganmu.”

Sarah menoleh ke arah luka yang dimaksudkan oleh bara. Dia melihat luka itu. Dan dia terkejut ketika luka itu pelan-pelan sembuh dan tidak ada bekasnya. Kemudian dia menoleh kembali kearah bara.

“lihat lukaku.”

Bara ikut terkejut ketika menyaksikan luka yang begitu parah sembuh dengan seketika.

“kenapa bisa begitu.” Suara bara terdengar terbata-bata.

“aku tidak tau. Apa sebenarnya yang terjadi semalam padaku.”

“aku baru tau kalau lukamu bisa sembuh sendiri.”

“aku juga baru tau. Apa ini akibat semalam.”

“aku juga tidak mengerti apa yang terjadi padamu. Apa kau lakukan ini dengan sendiri.’

“ apa maksudmu bara. Aku tidak melakukan apa apa. Aku hanya melihat lukaku dan perlahan luka itu merapat sendiri.”

“ini aneh. Ini kejadian yang aneh. Aku…aku akan…”bara bangkit dari duduknya bermaksud untuk memberi tau temannya yang sudah jauh darinya.

Kemudian sarah menarik bara hingga bara duduk kembali.

“jangan. Aku mohon. Kejadian ini biar kita saja yang mengetahuinya.”

“tapi mereka bukannya harus..”

“tidak. Aku tidak ingin kalau kejadian ini dilebih-lebihkan. Aku tidak ingin jika itu terjadi. Dan aku yakin ini hanya kejadian yang kebetulan saja.”

“kalau menurutku tidak.”

“meskipun begitu. Tetap aku tidak ingin semuanya menjadi kacau.” Berontak sarah. “ma’afkan aku bara. Aku hanya belum siap untuk menjelaskan apa yang terjadi.”

“maksud kamu”

“ini baru terjadi padaku. Danketika mereka tanya kepadaku kenapa. Aku tidak tau harus jawab apa. Aku harap kau bisa mengerti keadaanku sekarang.”

Bara terdiam dan mengangguk sambil menatap mata sarah. Terlihat diwajah sarah kekhawatiran yang sepertinya mendalam.

“baiklah kalau begitu. Aku tidak akan menyebarkan kejadian ini. Tapi aku masih penasaran. Kenapa kau bisa melakukan itu.”

“aku pun tidak tau. Aku sudah katakan padamu. Aku baru mengalami hal ini sekarang jadi aku tidak tau sebabnya kenapa begini.”

“bagaimana kalau kita tanya kepada bapak pakwarman. Tentunya secara diam-diam tanpa sepengetahuan teman-teman. Mungkin pak warman mengetahui hal yang baru saja terjadi padamu. Bukannya dia adalah orang tertua didesa itu. Pasti dia tau walaupun sedikit, tapi itu sangat penting.”

Sarah terdiam sepertinya dia memikirkan sesuatu yang telah direncanakan bara.

“baiklah. Kalau begitu lebih baik kita tinggalkan bukit pamali ini. Aku tidak ingin hal yang aneh terjadi lagi.”

Kemudian keduanya meninggalkan bukit yang angker itu. Mereka menyusuri jalan setapak seperti yang dilakukan temannya yang telah mendahului mereka pulang kedesa. Setibanya didesa. Mereka disambut temannya yang sudah menunggu di rumah pak warman yang menjadi tempat peristirahatan mereka selama tinggal didesa. Sarah dan bara pun menyapa temannya yang sudah menunggu.

Malam tiba. Sarah dan bara pergi keluar untuk mengalihkan perhatian mereka terhadap teman-temannya. Mereka pergi keluar memutari desa setelah itu mereka masuk kerumah kembali disaat teman mereka sedang asyik berbincang di warung kopi yang tidak jauh dari rumah pak warman. Sarah dan bara berhasil menemui pak warman. Mereka duduk dekat pak warman. Kemudian istri pak warman datang dari arah dapur dengan tiga cangkir kopi yang dia bawa.

“silakan diminum kopinya de.” Suguh istrinya pak warman yang umurnya tidak jauh selisih dengan pak warman.

“terimakasih bu, merepotkan saja.” Desus sarah.

“jadi. Bagaimana dengan penelitiannya tentang mitos itu kemarin malam. Katanya ada sesuatu padamu de sarah.”pak warman telah mendengar kalau sarah tidak bersama temannya ketika temannya menyaksikan kejadian yang telah menjadi mitos.

“iya pak. aku tidak bersama mereka dan akupun tidak mengerti apa yang telah terjadi.”desus sarah menjelaskan semuanya kepada pak warman.

“dan itulah maksud kami ingin menanyakan sesuatu kepada bapak.” Bara langsung berkata pada akar permasalahannya.

“menanyakan apa ya nak bara. Bapak tidak tau apa-apa tentang mitos itu.”

“begini pak. sarah mengalami kejadian aneh. Dia terpisah dari kami. Dan saat aku menemukannya. Dia tergeletak di semak belukar dalam keadaan pingsan. Dia terluka parah dibagian tangannya.” Dia menjelaskan semua yang dia lihat. “ kemudian setelah dia sadar. Ketika dia mellihat luka itu, tiba-tiba saja lukanya sembuh begitu saja. Mungkin bapak tau apa penyebabnya kenapa sarah begitu.”

Pak warman terkejut keheranan mendengar yang dikatakan bara. Dia sepertinya tidak percaya atas cerita bara. Tapi disisi lain dia berpikir bara mencaritakan apa yang dia lihat. Dia kemudian terdiam menatap langit rumah yang sudah sedikit rusak. Memikirkan cerita yang telah disampaikan bara padanya.

“nak bara. Bapak lupa kalau ada janji sama pak lurah. Bisakah nak bara memberitahu kepada beliau kalau bapak tidak bisa hadir kesana. Bapak berjanji akan bercerita tentang kejadian yang menimpa sarah ini.” Ada apa dengan pak warman. Tiba-tiba saja menyuruh bara untuk menyampaikan permohonan ma’afnya kepada pak lurah. Padahal dia termasuk seseorang yang tidak suka merepotkan orang lain.

“tapi benar ya pak.” desus bara.

Pak warman hanya mengangguk.

“baiklah. Aku akan segera pergi kerumahnya pak lurah. Tapi sarah, kau disini saja tunggu aku disini.”

“baiklah.” Desus sarah.

Kemudian bara beranjak dari tempat duduknya. Seiring itu, ibu warman juga pergi kedapur untuk melihat masakkannya yang sempat dia tingggalkan.

“nak sarah.” Desis pak warman dengan sangat pelan.

“iya pak.” sarah menjawab sewajarnya saja.

“apa kamu mau tau apa yang telah terjadi padamu. Kalau kau mau tau.”

Sarah mengangguk dan memotong perkataan pak warman. “memangnya kenapa. Apa yang terjadi pada ku saat itu.”

“begini naak sarah. Sebelum bapak cerita kepadamu. Bapak mau kamu janji pada dirimu sendiri kalau tidak akan membocorkan perkataan bapak ini kepada siapapun. Termasuk kepada orang tuamu ataupun kepada teman dekatmu seperti bara.”

“memangnya kenapa.” Sarah terlihat penasaran dengan perkataan pak warman.

“pokoknya bapak minta kepadamu seperti itu.dan bapak yakin kamu bisa merahasiakannya sampai pada waktunya.” Pak warman menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan perkataannya. “apa yang kamu alami itu seperti kekuatan yang ada pada dirimu. Dan kekuatan itu sama dengan yang dimiliki seseorang yang ada dimitos itu. Kau seperti memiliki kekuatan penyembuh luka. Jadi sebesar apapun, separah apa pun luka yang kau alami, kau mampu menyembuhkan luka itu dengan kemampuan yang kau miliki. Bahkan bukan hanya itu. Jika benar kau adalah orangnya, kau bisa menghempaskan seseorang beberapa kilo meter dari hadapanmu dengan satu pukulan saja.”

“maksud bapak dengan perkataan jika aku orangnya. Memangnya siapa orangnya.”

“dahulu kala, ada pertempuran yang sangat dahsyat antara dua golongan. Yang satu golongan sepuh yang terdiri dari para pemuda yang berani dan memiliki kekuatan yang mewakili kehidupan ini. Dan satunya lagi golongan parayi yang diketuai oleh raja iblis yang sangat kejam. Ternyata golongan sepuh yang terdiri dari lima orang itu tidak mampu mengalahkan raja iblis yang durjana itu. Kemudian munculah seorang lagi yang memiliki kekuatan yang sama namun dia memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh kelima sepuh itu. Dan dia seorang lelaki. Lelaki itu mampu melawan raja iblis itu dengan mudah. Dan sebelum dia melenyapkan raja iblis itu, dia berkata kepada para sepuh, kalau para sepuh harus tetap hidup didunia. Karena jika kekuatan yang dia miliki dikeluarkan, maka hancurlah orang-orang yang desekitarnya, bahkan dia mampu menghancurkan jagat raya ini. Maka dia mengirim para sepuh pada masa depan. Para sepuh akan muncul dimasa depan ketika kemaksiatan, kejahatan dan kemurkaan di jagat ini telah merajalela. Dia mereka akan muncul dalam bentuk reenkarnasi. Maka dari itu, mungkin kau adalah salah satu reenkarnasi dari kelima sepuh itu. Kejahatan dan ketidak manusiawian kini telah merajalela, maka bapak pikir sudah saatnya para sepuh muncul kembali untuk menata ulang bumi ini. Dan salah satunya itu adalah kamu.”

Sarah terkejut mendengarnya. Dia tidak percaya apa yang dikatakan pak warman, dia masih beranggapan kalau kejadian itu hanyalah faktor kebetulan saja.

“kenapa bapak berkata begitu, apa salah satu dari golongan sepuh memiliki kekuatan yang sama seperti kejadian yang menimpaku ini. Terus jika benar ada,kenapa harus aku yang menjadi penerus mereka.”

“kalau kamu tanya kenapa harus kamu yang memiliki kekuatan itu, bapak tidak bisa menjawabnya. Karena itu salah satu kebebasan mereka untuk menentukan siapa yang mereka pilih. Tapi kalau kamu tanya salah satu dari golongan sepuh memiliki kekuatan yang sama, benar. Ada yang memiliki kekuatan itu. Dan yang memiliki kekuatan yang sepertimu pada masa itu disebut dengan panggilan sang penyembuh luka. Karena dengan kekuatan itu dia bisa menyembuhkan orang-orang yang terluka. Selain kekuatan yang kamu miliki, ada empat lagi kekuatan yang dimiliki para sepuh. Yaitu, ada seorang yang memiliki kekuatan mengendalikan waktu yang disebut pengendali waktu, ada yang mampu mengendalikan api yang disebut pngendali api. Ada juga yang mengendalikan hati, dia mampu mengendalikan hati seseorang. Dan juga yang mampu menghadirkan badai, maka dari itu dia desebut pengendali badai. Tapi bapak tidak tau mereka sekarang berada dimana. Jika sang penyembuh telah ada, maka bapak rasa pengendali yang lainnya sudah ada di bumi ini. Dan itu tandanya para iblis sudah dekat dengan kita. mau tidak mau orang yang hidup dimasa kini akan penuh derita karena ilbis itu telah ada. Dan satuhal lagi yang bapak ingin sampaikan kepadamu. Ada empat orang yang memiliki kekuatan sepuh dan mereka pasti saling mencari. Maka sebaiknya kamu segera bergabung dengan mereka. Karena kalau tidak, kamu berarti dalam bahaya. Para iblis akan mengejar dan menghabisi para sepuh selama masih berpisah. Karena dengan begitu dia akan mudah membunuh para sepuh. Iblis itu tidak akan sanggup membunuh sepuh jika mereka sudah bersatu.”

Dari arah pintu, terdengar langkah kaki seorang lelaki yang sedang menuju kepada ruangan dimana pak warman dan sarah sedang berbincang-bincang. Ternyat lelaki itu bara yang baru saja sampai dirumah setelah dari rumah pak lurah.  Dia terlihat terburu-buru ingin mendengarkan cerita dari pak warman tentang kejadian yang menimpa sarah. Raut wajahnya terlihat keletihan namun dia tutup dengan wajah penasaran.

Bara mendapat cerita yang berbeda dari pak warman dengan cerita yang sebenarnya yang telah disampaikan kepada sarah. Sarah terdiam saja ketika pak warman sedang bercerita kepada bara. Dan terdiamnya sarah itu ternyata sedang memikirkan tentang dirinya. Di benaknya penuh dengan tanda tanya. Apa benar yang dikatakan pak warman. Apa cerita itu pernah ada. Kalau pernah ada, kenapa tidak ada dalam cerita rakyat ataupun dalam pelajaran sejarah yang dia pelajari sewaktu SMP dahulu. Terus, jika benar kekuatan itu adalah miliknya. Apa yang harus dia lakukan. Apa yang bisa dia perbuat dengan kemampuan yang dia miliki. Dan terus, bagaimana cara menggunakannya. Dia sama sekali tidak tau caranya. Caranya juga belum tau apalagi ceritanya yang baru dia dengar sekarang dari pak warman orang yang paling dihormati di desa itu. Kenapa juga iblis berkeliaran dijaman yang moderen ini. Berbagai tanda tanya tidak satupun yang mampu dia jawab sendiri. Hal itu membuat dia tidak bisa berkonsentrasi kepada tugas kuliahnya yang hampir selesai.

***

 

Di lain tempat, irgi yang telah menumukan satu titik untuk kasusnya, sedang menyelidiki orang yang dimaksud oleh rekan kerjanya. Dia pergi kesalah satu tentangga yang dimaksud oleh rekan kerjanya itu. Dia sempat berbincang-bincang pula dengan orang itu. Setelah itu, wanita tua itu menyuruh irgi pergi kesalah satu desa kuno yang ada di pojok pasundan ini. Dia disuruh menemui seseorang yang menjadi kepala suku atau orang yang tertua didesa itu. Dengan harapan kalau orang yang dimaksud bisa memberikan petunjuk kepada irgi. kemudian irgi pun mengikuti perintah wanita tua itu. Entah apa yang terjadi pada irgi sehingga dia begitu dengan cepatnya mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang yang baru saja dia kenal. Mungkinkah itu karena dia ingin cepat-cepat menyelesaikan kasus itu. Atau ada perasaan lain yang menurutnya harus dia lakukan.

Setiba didesa itu, tanpa membuang waktu irgi segera mencari orang yang dimaksud oleh wanita tua itu. Berkali-kali irgi bertanya kepada orang yang ada didesa itu, tapi mereka tidak menjawab atau pun menunjuk arah rumah orang tersebut. Hampir satujam dia bertanya kepada orang yang lewat dihadapnya, selama itu dia tidak mendapatkan informasi tentang orang yang dia cari. Sampai tiba-tiba ada seorang wanita yang meminta-minta kepada irgi. kemudian irgi mengeluarkan uang kecilnya dan memberikan kepada orang tersebut.

“terima kasih. Tidak pernah aku melihat anak muda sepertimu didesa ini. Sudah baik, kau memiliki wajah yang tampan juga serta aura yang bagus. Apakah kau itu adalah jelmaan malaikat yang turun dari langit hanya untuk menolongku.”

“ibu terlalu berlebihan. Itu memang sudah rizki ibu dari tuhan, dan aku sebagai penyalurnya.” Sambil tersenyum. “aku memang orang baru disini bu. Aku sedang mencari orang yang paling tertua didesa kuno dan orang yang menjadi kepala adat didesa itu.”

“ada apa kau mencari orang itu. Apa kau kenal dengan orang itu.”

“aku tidak mengenalnya ibu. Tapi aku ingin bersilaturahmi dengan orang tersebut.”

“sudah ketemu alamat rumahnya.” Wanita itu bertanya kembali.

“dari tadi aku tanya sama orang disini, tidak ada satupun yang tau dimana tempatnya. Kata mereka banyak orang yang lebih tua disini ataupun kepala adat. Jadi mereka tidak tau orang yang aku maksud.”

“tentu saja mereka tidak tau, kau salah anak muda. Ini desa panunggal. Dan disana.” wanita tua itu menunjukkan kearah timur dari hadapan irgi. “ disana itu baru desa kuno. Desa yang sangat tersembunyi, bahkan disana  tidak ada yang namanya moderenisasi. Mungkin disana, kau akan menemukan orang  yang kau maksud.”

“maksud ibu. Aku tidak berada didesa kuno.” Mencoba mencari ketegasan.

“iya. Coba kalau kamu ada disana mungkin kau akan bertemu dengan cepat.”

“baiklah kalau begitu terima kasih atas informasinya.” Rasa bahagia hinggap dalam hati irgi. dia tersenyum, bahkan terkadang dia tertawa kegirangan tanpa dia sadari. Hingga dia tidak sadar kalau masih ada seorang wanita tua berada  disampingnya itu. Kemudian dia tersadar dan menoleh pada wanita itu. Namun ketika dia menoleh kepada wanita itu, tiba-tiba hal yang aneh terjadi. Wanita itu tidak lagi disampingnya. Dia menghilang dari sisi irgi, entah kemana dan kapan dia sudah tidak ada di sisinya. Dan dia terlihat kebingungan. Sebenarnya dia tadi dia berbicara sama siapa.

Kemudian dia sadar dari tidurnya. Ternyata semuanya hanya mimpi, tapi terkesan nyata. Dia mengusap matanya layaknya orang yang baru bangun tidur. Kemudian dia memejamkan mata kembali. Dan saat dia menutup mata, muncullah kejadian yang aneh itu pada dirinya. Dia mendapat bayangan tentang masa depan. Dia berhasil bertemu dengan orang yang di maksud dandia juga telah mengetahui gambaran wajah orang tersebut. Dan ada satu lagi dalam bayangannya. Ada seorang wanita yang muncul dalam bayangan itu. Seorang wanita itu tidak pernah dia lihat. Namun dia pernah bertemu dengannya di suatu masa. Perasaannya wanita muda itu pernah bertemu dengan dirinya dimasa yang lalu.

Dia tersadar kembali. Dia merasa tidak enak badan pada saat itu. Tapi dia harus melanjutkan apa yang telah dia tekadkan dari kota. Dia berjalan kaki ke arah yang dimaksud wanita tua yang hadir dalam mimpinya. Dia meninggalkan mobil mewahnya, karena dia pikir didesa itu akan sulit untuk menerima kehadiran barang yang modern. Dia terus menelusuri jalan setapak. Melewati bukit-bukit yang ada disana. hari semakin gelap, tetapi dia belum sampai juga di desa itu bahkan belum juga sampai perbatasan. Lau dia memutuskan untuk mencari penginapan atau pun yang lainnya untuk dia melepaskan lelah yang hinggap pada benaknya. Dan tidak lama kemudian dia sadar kalau saat ini dia berada didesa yang tidak kenal dengan penginapan. Akhirnya dia terpaksa menelusuri jalan ditengah malam yang hanya di temani oleh cahaya  bintang. Jelas dia merasa ketakutan pada saat itu. Karena jalan yang dia lewati bukanlah jalan setapak pedesaan. Jalan itu di kelilingi oleh hutan dan pohon besar yang biasa tempat binatang buas. Dengan kata lain dia sedang berada ditengah bahya.

“aduh…gelap juga. Kenapa aku lupa bawa senter. Aku sangka desa itu dekat, ternyata desa itu jauh juga.” Sambil melangkahkan kaki dia berbicara sendiri untuk menghibur diri. “apa masih jauh lagi desa itu, jangan-jangan sesampainya disana sudah pagi lagi.  Bagaimana kalau begini. Tapi apa boleh buat, sudah sejauh ini masa aku harus pulang. Mau berhenti dan beristirahat juga hanya akan membahayakan diri.” Dia terus menyusuri jalan. Hingga terlihat olehnya setitik cahaya terang. Seperti lampu rumah penduduk. Tapi dia berpikir, apa mungkin itu desa. Dia pikir itu hanya fatamorgana saja yang muncul dari dirinya karena kelelahan. “ apa itu benar lampu yang ada pada rumah penduduk. Kalau begitu aku sudah dekat dengan desa itu. Tapi katanya desa itu tidak mau menyentuh yang berbau modern, buktin itu lampu penduduk yang memakai energi listrik. Apa listrik tidak termasuk modern. Ada ada saja  orang itu berkata kepadaku.” Semakin lama, semakin jelas cahaya itu. Kemudian dia melihat dan memastikan kembali. “sepertinya dugaanku salah itu bukan lampu listrik. Tapi kenapa bisa terang begitu.” Kemudian dia menghentikan langkah kakinya. Dia bersembunyi di balik pohon.

Cahaya itu semakin dekat dan dekat. Hingga cahaya itu menyinari wajahnya dan membuat dia silau akan terangnya.

“siapa itu.” Terdengar cahaya itu berdesus.

Irgipun merinding ketika mendengar alunan suara yang datang dari seberkas cahaya. Dia keluar dengan hati-hati dan penuh dengan kewaspadaan. Dia mengangkatkan kedua tangan layaknya tersangka yang tertangkap polisi. Sambil merunduk dia berkata. “ ini aku, aku orang dari kota.”

“kenapa ada disini.sedang apa anda berada di tengah hutan seperti ini.”

Dia melihat kearah yang tadi menyinari dirinya. “aku sedang mencari seseorang yang ada didesa kuno. aku adalah polisi.” Dia menunjukan tanda pengenalnya. Sambil meluhat jelas kepada arah cahaya itu. Ternyata itu adalah lampu senter dari sekelompok anak muda. “kalian sendiri sedang apa di hutan malam-malam.”

“kami mahasiswa yang sedang KKN disini.” Kemudian para pemuda itu mendekati irgi.

Irgi mendekatipula mereka. “kalian benar mahasiswa.” Ujarnya kepada semua pemuda itu.

“iya. Kami adalah mahasiswa yang sedang melakukan penelitian adat dan tradisi di desa kuno.” salah satu dari mereka menjawab pertanyaan irgi.

“oh, jadi kalian mahasiswa yang sedang KKN didesa kuno.” tiba-tiba irgi mengingat sesuatu. “tunggu…apa yang kau katakan tadi. Desa kuno. apakah aku sudah sampai didesa kuno.”

“iya kau sudah samapai.” Desus pemuda yang lainnya lagi. “memangnya kalau boleh tau kau mencari siapa didesa ini. Kami hampir menghafal nama-nama yang ada didesa tersebut.”

“oh iya…baguslah. Kalau begitu kau kenal juga dengan orang  tertua didesa itu dan kepala adat disitu.”

“apa. Anda katakana orang yang tertua dan kepala adat.” Salah satu dari pemuda itu mencoba bertanya dengan jelas. “aku rasa tidak ada yang seperti itu. Kalau orang yang anda itu punya criteria seperti yang anda katakana. Aku bisa pastikan anda tidak akan menemui orang yang anda cari.”

“mungkin maksud orang ini bukan orang yang tertua dan kepala adat. Mungkin maksud dari orang ini, orang yang mengerti tentang sejarah desa kuno ini dan selengkapnya.” Tegas salah satu teman pemuda itu.

Irgi hanya terdiam mendengar mereka berunding tetang maksudnya untuk bertemu dengan orang yang dia tuju.

“apa anda ahli sejarah, atau sejarahwan. Apa anda juga meneliti seperti kami.” Tanya pemuda yang menjelaskan maksudnya itu.

“bukan.” Irgi berkata apa adanya tentang dirinya. “aku buka ahli sejarah. Aku tadi sudah memperkenalkan diri kalau aku ini adalah polisi.”

“oh iya. Aku lupa. Tapi ada apa polisi orang yang seperti itu. Apa orang itu telah meresahkan warga.”

“ma’af , aku tidak bisa menjelaskan kepada kalian. Tapi yang jelas aku ingin bertemu dengannya hanya untuk bersilaturahmi, bukan untuk menangkapnya atau sebagainya.”

Kemudian mereka semua berjalan menuju ke desa itu. Termasuk irgi yang dari jauh-jauh sudah tidak sabar sampai kedesa kuno itu. Malam semakin larut. Tanpa terasa waktu berjalan dengan cepat, hingga mereka tidak menyadari kalau saat itu malam sudah memasuki seperempat malam. Rasa lelah hinggap di benak mereka. Kantuk yang tidak tertahan lagi membuat mereka mempercepat langkahnya. Sambil berjalan, mereka berbincaang-bincang untuk meghilangkan kejenuhan yang telah hinggap. Namun sudah beberapa jam mereka berjalan, mereka tidak smpai juga ke desa kuno. ternyata para pemuda itu baru menyadari kalau mereka telah masuk hutan begitu jauh hingga mungkin sampai ditengah hutan.

Pajarpun telah terbit, cahaya keemasan yang menyilau, membuat udara dan panorama pada saat itu begitu indah. Kicauan burung yang berada di pinggiran hutan terdengar nyaring dan sangat menenangkan jiwa yang mendengarkan suaranya. Hempasan kecil angin pagi membuat kesegaran yang tidak pernah didapatkan didaerah perkotaan. Sungguh suasana alam dan sekitarnya di sini terasa alami. Pantas saja orang desa kuno tidak menginginkan modern masuk kelingkungannya. Ternyata mereka memilih udara sejuk dari pada peralatan yang serba listrik nan mewah namun membuat mereka kepanasan. Sampai saat itu, mereka para pemuda dan irgi belum sampai juga didesa kuno. akibatnya tenaga mereka terkuras habis dan terlihat dari wajah mereka.

“akhirnya kita sampai juga.” Dusus seorang pemuda yang saat itu berada disamping irgi. dengan menunjuk kearah depan.

Irgi terkejut ketika tiba-tiba pemuda itu berteriak. Dia melihat kedepan dan menatap kearah yang ditunjuk oleh pemuda itu.

“ayo segera kita pulang kerumah pak warman. Aku sudah lelah dan rasanya mataku terasa berat.” Pemuda yang disamping irgi itu berkata kembali.

Setiba dirumah. Para pemuda itu langsung membaringkan diri ditempat tidur mereka. Sementara irgi yang ikut serta dengan mereka, masih duduk diruang tamu. Dia tidak tau dimana dia berada. Dengan lingkungan yang baru, rasanya dia seperti bermimpi berada di desa yang jauh dari keramaian kota. Ini benar-benar desa, susanan yang seperti masih zaman tempo dulu. Mungkinkah itu desa yang masih murni dan tidak ada perubahan dari dahulu. Jika begitu benar, irgi jadi tertarik untuk meneliti desa tersebut layaknya yang dilakukan para mahasiswa itu. Saat dia sedang santai bersandar di kursi lama di rumah yang tidak tau milik siapa. Kemudian muncul  seorang gadis, tentunya dia tidak mengelan siapa wanita itu. Akan tetapi, saat irgi bertatapan dengan wanita itu, dia terpaku melihat wanita itu.bukan karana kecantikkan yang terpancar dari wanita tersebut. Juga bukan karena body wanita itu yang ramping dan indah bagaikan gitar sepanyol. Tetapi dia terpaku karena dia pernah melihat wanita itu. Tapi entah dimana dia pernah melihat wanita itu. Batinnya mengatakan kalau dia pernah bertemu wanita itu.

“ma’af , anda siapa ya. Apa anda tamunya pak warman.” Tegur wanita itu yang terkejut melihat irgi. dalam batinnya sarah bergumam. Rasanya aku pernah melihat lelaki ini. Tapi…dimana ya. Rasanya tidak asing lagi aku melihatnya. Siapakah dia, apa dia pernah menjadi bagian hidupku dimasa lalu.

Irgi yang masih termenung melihat wanita itu, tidak menjawab apa yang ditanyakan wanita itu kepadanya, tiba-tiba dia terjaga.

“oh, tidak. Aku baru dating dari kota. Tadi aku kesini bersama para mahasiswa yang mengantarku kedesa ini.” Dia tersenyum dan terlihat sekali kegugupan di setiap hela nafasnya. “rasanya aku pernah mengenalmu.” Dia menunjuk wanita itu sambil perlahan berdiri mendekati wanita itu. “tapi dimana, aku lupa tempat dan kapan kejadiannya.”

Wanita itu tersenyum kepada irgi. dia  mengulurkan tangan kanannya bermaksud menjabat tangan lelaki itu. “aku sarah. Panggil  aku sarah.”

Kemudian irgi menyambut tangan sarah. “aku irgi.”

“oh…ternyata kamu orang yang semalam bertemu dengan temanku dihutan. Katanya kamu seorang polisi.” Sarah ingin memastikan.

Baru saja irgi mau menjawabnya. Sarah sudah memotongnya.

“sebenarnya apa yang anda lakukan dimalam itu.” Desus sarah.

“aku mau secepatnya sampai didesa ini. Karena aku ingin bertemu dengan seseorang disini.”

“siapa.”

“entah.”

“apa. Jadi anda tidak tau orang yang akan anda temui. Aneh juga anda ini.”

“ma’af. Jangan panggil anda lagi. Panggil aja namaku. Aku masih seumuran kalian.”  Irgi mencoba memecahkan dinding penghalang yang membuat mereka janggung. “aku memang tidak tau orang yang akan aku temui. Tapi aku punya keyakinan kalau aku akan bertemu dengan dia hari ini juga.”

“hari ini.?. oh…anda..” sarah langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya. “eee…kamu sangat yakin. Rasa optimism aku piker sudah mencapai level tinggi.”

Irgi tersenyum. “bukan begitu. Entah dari mana asalnya. Aku tiba-tiba saja merasa yakin kalau aku akan bertemu dengan orang itu.”

“baguslah…kalau begitu. Memang harus seperti itu kalau jadi manusia yang ingin maju.”

“maju?”

“iya.”

“oh…”

“kenapa.”

“tidak.”

Lalu terllihat pak warman yang baru saja masuk kerumahnya. Dia tersenyum melihat sarah berdua dengan irgi. dia menyapa mereka dengan sedikit keusilan layaknya anak muda.

“aduh…nak sarah, pagi-pagi sudah ada tamu.” Sapa pak rahman. Sarah hanya tersenyum untuk menjawab sapaan warman. “siapa nak. Pacarnya ya. Pasti sudah tidak sabar ingin bertemu. Sampai-sampai si mas ini menyusul kedesa ini dari kota.”

“apaan pak warman ini. So tau deh.” Sarah tersenyum kearah irgi yang juga tersipu mendengar perkataan pak warman. “dia itu kesini mau cari seseorang didesa ini. Bukan untuk cari aku.”

“iya pak. aku sedang mencari seseorang didesa ini.”

Pak warman termenung mendengarkan perkataan irgi. “memangnya kamu mau ketemu sama siapa.” Pak warman bertanya standar layaknya seorang yang ingin mencari tau. “sepertinya kamu bukan orang yang biasa.”

“aku hanya seorang detective yang sedang memecahkan kasus. Selain itu, aku hanya manusia biasa.” Dia merendah dihadapan sarah dan pak warman. Hal itu membuat hati sarah tersanjung pada irgi.

“bukan. Ada lagi.” Sambut pak warman. “kau mungkin seorang detective dari kota. Tapi dibalik itu…”pak warman menarik tangan irgi dan juga tangan sarah kekamarnya. Seperti ada hal yang penting dan rahasia dia memperlakukan sarah dan irgi.

Sarah dan irgi hanya mengikuti alunan  yang di tunjukan pak warman dengan menarik tangan mereka. Mereka tidak sempat berontak dan menolak, karena semuanya terjadi begitu cepat. Yang ada hanyalah keterkejutan mereka.

“apa yang bapak lakukan. Ada apa sebenarnya.” Sarah memprotes tindakkan pak warman yang dilakukan padanya dan irgi.

“sebenarnya ada apa. Kenapa bapak menarik kami.” Irgi ikut protes

Pak warman menutup mulutnya dengan telunjuknya, dia memerintahkan pada irgi dan sarah untuk diam.

“bapak akan menceritakan sesuatu pada kalian.” Pak warman mempersilakan duduk kepada irgi dan sarah di tikar yang ada di kamarnya. “bapak tidak ingin yang lain tau kalau bapak cerita sesuatu pada kalian. Karena cerita ini hanya kalian yang boleh tau.”

“apa maksud bapak ini.” Sarah tidak kebingungan. Irgipun demikian adanya.

“seperti yang pernah bapak ceritakan kepadamu sarah. Kalau kau pernah terluka dan luka itu pulih dengan sendirinya. Itu karena kekuatan yang muncul pada dirimu. Kau memiliki kekuatan yang muncul dari sejarah. Dan bapak sudah mengatakan padamu, kalau kau tidak sendiri, yang  memiliki kekuatan yang sama besarnya sepertimu bukan hanya kamu. Masih ada empat selain kamu. Berarti itu artinya masih ada lima kekuatan besar dialam ini. Dan sekarang tinggal tiga kekuatan besar yang belum menunjukkan dirinya.”

“tadi kata bapak ada lima kekuatan, satu kekuatan telah dimiliki sarah. Berarti itu masih ada empat lagi yang entah keberadaannya dimana. Tapi kau tadi mengatakan yang  lain. Kau berkata ada tiga lagi yang masih tidak di ketahui keberadaannya.” Irgi menjadi penasaran.

“memang. Masih ada tiga lagi yang belum tau keberadaannya sampai saat ini. Satu baru muncul kemarin malam. Satu lagi sudah muncul dari dulu namun dia tidak menyadarinya dan dengan perkataan wanita tua, dia pergi dari kota menuju desa hanya untuk menemui seseorang yang akan menjelaskan kekuatannya. Memang orang itu tidak sadar kalau maksud dari wanita tua itu adalah untuk hal itu. Dia mengira kalau wanita tua itu akan membantunya menemukan pelaku dalam kasusnya itu.” Pak warman mengatakan ciri-ciri si pemilik kekuatan yang pertama, yaitu kekuatan mengendalikan waktu.

“maksud bapa…”sarah terpaku mendengar cerita yang disampaikan pak warman. Dia menujukkan jari telunjuknya kea rah irgi. sambil terbata-bata lidahnya.

“iya nak sarah. Dialah orang yang memiliki kekuatan itu.” Desus pak warman yang membuat irgi dan sarah terkejut.

“ jadi… kau juga memiliki kekuatan sama seperti aku. Kenapa kau tidak mengatakan padaku.” Desus sarah dengan nada masih terbata-bata.

“kekuatan apa. Aku tidak mengerti apa yang kalian katakana. Aku ini hanya manusia biasa.” Irgi mencoba menjelaskan hal yang dia ketahui tentang dirinya. “aku tidak memiliki kekuatan seperti yang kalian maksud. Lagi pula, aku tidak tau apa itu pengendali waktu. Dan aku tidak pernah mengendalikan waktu, andai aku bisa, pasti aku sudah menemui pelaku pembunuhan itu dengan memutar kembali waktu.” Irgi terus mengelak.

“kenapa tidak kau lakukan.” Desus pak warman. “ kau bisa memutar waktu seperti yang kau inginkan. Kau juga bisa berpindah dimensi.”

“aku tidak bisa melakukan itu, aku tidak tau tentang kekuatan mengendalikan waktu dan apa benar yang kau katakan itu.” Tudingnya kearah pak warman.

Pak warman hanya mengangguk. “kau bisa mengendalikan waktu sedari kecil. Karena yang aku tau kelima kekuatan itu sudah ada saat kalian berada dalam kandungan, karena kalian adalah re-enkarnasi dari para golongan itu. Golongan sepuh yang menghilangkan kemungkaran dan di tugaskan untuk menyeimbangkan semesta.”

Irgi tetap tidak mempercayai kalau dirinya mampu mengendalikan waktu. “aku masih tidak percaya hal itu. Bisa kau tunjukkan cirinya kalau aku mempunyai kekuatan itu.”

“ seperti yang bapak katakkan. Kekuatan itu sudah muncul sejak kalian lahir. Hanya munculnya kekuatan itu tergantung dari manusianya. Ada yang langsung menyadari, ada yang tidak menyadari kalau pemilik kekuatan telah memakai kekuatannya, ada pula yang lama kemunculannya. Yang kau alami itu termasuk tanda yang kedua. Kau tidak menyadarinya, tapi kau pernah memakainya tanpa kau sengaja. Tanda- tanda itu muncul dengan tidak kalian sadari.”

“berarti bapak salah. Aku bukan pengendali waktu yang bapak maksud.” Irgi berpikir sejenak. “aku tau, pasti wanita tua itu menyuruhku kemari untuk mencari pengendali waktu dan meminta pengendali waktu untuk memutar kembali waktu kewaktu saat terjadinya pembunuhan itu.”

Pak warman sudah kehabisan kata untuk menjelaskan kalau irgi lah yang memiliki kekuatan pengendali waktu. “sekarang begini. Apa  kau pernah merasa bertemu dengan sarah. Sementara kau baru kali ini melihat sarah. Apa kau pernah bermimpi kalau kau pergi kemasa lalu atau masa depan, padahal yang kau alami itu bukan mimpi.” Berbagai pertanyaan dilontarkan kepada irgi.

Irgi merenungkan segala apa yang ditanyakan pak warman kepadanya. Lalu dalam batinnya bergumam. Semua yang dikatakan pak warman sudah aku alami. Aku pernah merasa bertemu dengan sarah, padahal aku baru kenal dia sekarang. Aku juga pernah bermimpi kalau aku akan kedesa ini. Apa semua itu benar. Apa aku si pengendali waktu. Jika memang benar, apa aku memang orang yang dipilih untuk melindungi dan menyeimbangkan dunia. Dia masih termenung memikirkan pertanyaan itu.

“nak irgi…”desus pak warman pelan sambil mengusap lutut irgi.

“gi…kamu biak-baik saja kan.”sarah turut serta menyadarkan irgi.

“iya…” irgi terjga dari lamunannya. “aku baik baik saja.” Desusnya menghadap ke sarah. “kalau begitu, kalau benar aku adalah orang yang bisa mengendalikan waktu, bagaimana caranya untuk menggunakan kekuatan itu. Beri tau aku pak.”

“bapak tidak tau nak. Hanya pemilik kekuatan itulah yang mengetahui bagaimana caranya mengendalikan kekuatan yang ia miliki.”

“berarti bapak salah, aku bukan orang yang memiliki kekuatan itu.”

“kenapa denganmu, apa kamu menolak pemberian tuhan. Apa kau tidak mensyukurinya. Bapak memang benar tidak tau. Yang bapak tau, kaulah pemilik kekuatan itu.” Pak warman geram mendengar ocehan irgi yang tetap kukuh tidak mempercayainya. “sekarang begini. Tanya kepada sarah, apa dia sengaja mengengalikan kekuatannya. Apa dia tau ketika bapak memberi tau kalau dia pemilik kekuatan yang bisa menyembuhkan luka.” Nada suaranya sedikit mengencangkan urat. “dia juga tidak tau awalnya. Tapi setelah kejadian itu, dia bisa menyembuhkan luka siapapun.”

“kalau begitu” irgi menatap sarah. “bagai mana kau lakukan itu. Bagaimana caranya.” Irgi sedikit memaksa sarah.

“aku juga tidak tau. Aku hanya melakukan kalau aku bisa menyembuhkan luka itu.” Sarah terbawa emosi. “coba kau konsentrasikan pikiran, mungkin itu akan mampu untuk menggunakan kekuatanmu.”

“iya. Bapak baru ingat. Coba kau konsentrasi.”

Lalu irgi menggenggam tangan pak warman dan sarah. Entah muncul dari mana, dia ingin memegang tangan pak warman dan sarah. Dia hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh hatinya. Kemudian dia memerintahkan sarah untuk mengenggam tangan pak warman yang satunya. Sehingga mereka membentuk lingkaran. Ketika mereka membentuk lingkaran dengan tangan mereka, tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu kamar pak warman. Siapa orang itu, bukannya ibu pak warman sedang berbelanja kedesa lain, dan kemungkinan dia untuk kembali secepat itu hanya sedikit karena didapur sudah tidak ada persediaan. Kecuali dia lupa mambawa uang. Tapi itu tidak mungkin. Lalu siapa orang yang mengetuk pintu pak warman. Kalau saja orang itu berhasil masuk, maka segala rahasia yang telah mereka sembunyikan akan terbongkar dengan sepele. Orang itu terus mengetuk pintu pak rahman. Disisi lain, irgi sedang berkonsentrasi untuk mengeluarkan kekuatan yang dimilikinya. Dia memejamkan kedua matanya, berkonsentrasi penuh walaupun suara ketukan itu sedikit mengganggu ketenangannya. Kembali kedepan pintu pak warman. Tiba-tiba saja terdengar suara yang aneh dengan ketukan pintu itu. Ternyata pintu hendak di dobrak orang yang sejak tadi mengetuk pintu. Dua kali, tiga kali, dan keempat kali pintu pak rahman berhasil didobrak. Dan ternyata orang itu adalah bara.

“pak rahman…aku dengar sarah ada di…”rupanya dia sedang mencari sarah. Dan ketika dia mendengar suara sarah di kamar pak warman, dia segera mengetuk pintu pak rahman. Akan tetapi, saat dia berhasil membuka pintu itu, ternyata tidak ada sarah dan tidak ada pak warman. Di kamar itu tidak ada siapa pun. Betapa terkejutnya dia ketika melihat keadaan yang sebenarnya tidak ada siapapun.  Lalu dia melangkah mencari siapa saja yang ada di kamar itu. Sambil terus memanggil nama sarah.

“sarah….sarah…apa kau ada disini. Pak warman…apa anda juga disini.” Dia terus melangkahkan kakinya menyusuri bagian-bagian kamar pak warman. “aku tadi dengar suara sarah. Apa dia disini. Tolong jawab. Kalian dimana. Sarah, teman-teman sudah menunggu kamu di depan.  Hari ini kita akan kerumah pak darma.” Berulang kali dia memanggil nama sarah, namun tidak ada jawaban dari siapapun.

Sebenarnya kemana mereka. Pak warman, irgi dan sarah. Kemana mereka. Bukannya tadi berada di kamar pak warman. Bukankah mereka tadi sedang membantu irgi untuk menggunakan kekuatannya. Tapi mereka sekarang menghilang. Apa ada sesuatu yang terjadi dengan mereka. Apa mereka benar benar lenyap akibat percobaan yang di lakukan oleh irgi. kalau begitu, kekuatan irgi sangat berbahaya. Sementara itu, ketiga yang lainnya yang memiliki kekuatan sama seperti irgi dan sarah berada dimana. Apakah mereka juga tidak menyadari kekuatan yang mereka miliki. Atau sebaliknya. Mereka sudah menyadari kalau mereka memiliki kelebihan, memiliki sesuatu yang tidak orang lain memiliki. Jika benar demikian, berarti mereka saat ini sedang melaksanakan tugas mereka untuk menjaga ketentraman dan keseimbangan.

Sepuh

BAB I

Abad ke-20

Pada masa yang gelap itu, kita tau bangsa indonesia sedang dilanda berbagai cobaan, berbagai masalah juga terus bermunculan. Dari kelaparan orang-orang miskin hingga jeritan-jeritan yang datang dari orang jihad demi membela bangsanya sendiri. Ternyata bukan melawan bangsa lain yang paling sadis dan kejam ketika itu. Melainkan melawan hawa nafsu dan ego masing-masing pribadilah yang sangat sulit untuk dikalahkan. Sehingga banyak orang yang memiliki ilmu dan memiliki kekuasaan yang memilih bergabung dengan para penjajah. Sementara orang yang tertindas, rakyat jelata hanya bisa menyerahkan kehidupan mereka pada orang seperti itu. Sungguh tidak mengasikkan jika kita hidup di zaman itu. Tidak ada kebebasan, kesenangan dan hal-hal yang menyenangkan. Di masa itu yang ada hanyalah kekejaman, penderitaan dan kebejadan orang yang berkuasa.

Hingga pada akhirnya, muncul sebuah perlawanan dari sekelompok pemuda yang meresa dirinya sudah bosan menjadi budak para penjajah dan pribumi sendiri yang merasa paling pintar dan benar. Muncul dengan tiba-tiba. Berawal dari keterpurukkannya karena tindasan dari golongan parayi yang sering meminta upeti dan menyksa mereka ketika tidak diikuti kemauan mereka, para pemuda itu melawan dengan segenap kemampuannya. Mereka bukan pemuda biasa tentunya, mereka memiliki kekuatan yang menjadi dasar didunia ini. Karena itulah mereka merasa terpanggil untuk menegakkan keadilan di seluruh jagat insani. Denagn tekad yang membara dan tanggung jawab yang besar yang dibebankannya, hingga mereka menamakan kelompok mereka itu adalah, SEPUH. Kalimat yang di ambil dari bahasa kuno dan masih dipergunakan di tatanan tanah pasundan. Yang memiliki arti terdahulu. Kemunculan sepuh pada awalnya tidak di ketahui oleh pihak parayi. Yaitu golongan yang merasa diri mereka paling kuat dan tidak ada kekuatan lain lagi selain kekuatan golongan tersebut. Hingga sekelompok pemuda itu bertaman akrab dengan golongan parayi. Sebenarnya sepuh sudah tau kalau parayi adalah golongan orang kejam. Tapi mereka menyadari juga, kalau berperang secara terbuka, mungkin mereka tidak akan menang, karena selain kekuatan mereka yang mendasar dari kehidupan ini, ada satu kekuatan lagi yang mereka tunggu untuk mengalahkan parayi itu. Lambat laun, ternyata seorang dari golongan parayi mengetahui kalau ada sebuah golongan yang siap mengancam ketenangan mereka. Saat itu pula golongan parayi mempersiapkan diri untuk melawan golongan yang dianggapnya berbahaya. Kemudian dia meminta salah satu anggotanya yang ahli dalam meramal, untuk meramalkan siapa sebenarnya golongan yang akan mengancam ketenangan mereka. Dan sayang sekali peramal itu tidak dapat melihat dengan jelas siapa golongan tersebut. Dia hanya bisa mengetahui kalau golongan itu terdiri dari para pemuda yang sangat sakti. Lalu parayi yang dipimpin oleh seorang yang disebut Nahkar memutuskan untuk membunuh semua pemuda yang ada di negri itu. Akan tetapi tindakkan mereka hanya sia-sia. Karena pemuda yang mereka maksud ada di sekitar mereka. Namun tindakan itu membuat sepuh merasa harus turun. Sehingga pada saat malam yang sunyi dan hanya dihiasi olehrembulan, sepuh menampakkan diri di hadapan para laskar parayi. Dan saat itu pula laskar parayi tercengan dan tidak berkutik sedikit pun ketika salah satu dari sepuh itu menghentikan waktu dan menghempaskan mereka dengan badai.

Waktu terus berjalan, kehadiran sepuh dimalam itu membuat gersang golongan parayi, sehingga dengan usaha yang keras mereka berniat membunuh semua warga hanya untuk memancing sepuh keluar. Dan ternyata usaha mereka berhasil. Diawali dengan kemunculan pengendali hati yang bermaksud untuk meluluhkan mereka, yang akhirnya tidak berpengaruh karena kehadiran nahkar yang kejam saat itu. Kemudian muncul kembali keempat sepuh lainnya. Sehingga lengkaplah sudah sepuh hadir pada saat itu.

Siang yang sangat menyengat. Matahari seakan tidak bersahabat pada hari itu, para sepuh kini berkumpul dan terkepung oleh laskar parayi. Dan dari wajah petinggi parayi seakan terkejut ketika melihat pemuda yang akan meruntuhkan mereka. Tentu saja bukan karena kekuatannya yang telah jelas mereka ketahui dari peramal. Akan tetapi dari wajah-wajah yang tidak asing lagi bagi mereka. Ternyata pemuda itu dari kalangannya sendiri yang mereka ambil dari salah satu orang tua yang mereka bunuh. Saat itu pula para parayi geram dengan keadaan yang tidak menyenangkan itu. Termasuk ketua mereka, Nahkar. Dia sangat panas benci pada kelima pemuda yang telah dirawat dan dibesarkan oleh mereka. Dan tanpa panjang lebar dia memerintahkan kepada para petinggi parayi untuk menyerang dan menghabisi mereka. Kemudian saat itu para parayi menyerang dengan satu hentakkan.

“ternyata kalianlah yang akan meruntuhkan kami. Apa kalian tidak sadar. Kalau kalian tidak akan menang dari kami. Lihatlah” ucap Nahkar sambil merentangkan tangannya bermaksud memberitahu betapa banyaknya orang yang menjadi penganutnya. “betapa banyak golongan parayi, sementara kalian para sepuh, hanya terdiri dari lima orang saja. Apa kalian yakin akan hal itu. Sebelum terlambat, kalian lebih baik memilih bergabung dengan kami. Dengan kekuatan kalian, kalian akan mendapatkan apa yang kalian inginkan. Apa yang kalian mau akan ku turuti. Asalkan kalian bergabung dengan kami.”Nahkar mencoba merayu para sepuh.

Dan seperti yang sudah diketahuinya, para sepuh menolak dengan tawaran itu. Dan tetap melanjutkan tekadnya itu.

“biarpun seribu berbanding satu yang kami hadapi, walaupun satu banding seribu kemungkinan kami untuk menang. Walaupun satu banding seribu kejahatan dan kebenaran yang ada sekarang ini. Tapi kami tidak akan menyerah begitu saja layaknya pecundang yang tidak punya harapan. Apalagi untuk bergabung dengan kalian. Bagi kami, kebenaran akan tetap menang dari kejahatan. Tidak pernah akan kami ciptakan kejahataan yang lebih menguasai semua ini. Jangan kau harap kalian akan memenangkan peperangan ini.” Teriak salah satu sepuh yang bisa mengendalikan hati.

“dasar kalian pemuda yang tidak tau malu.” Seru lagi dari petinggi parayi. “ pemuda yang tidak tau terimakasih. Apa ini pemuda yang baik yang akan memenangkan pertempuran ini. Lihatlah, kalian itu sudah di besarkan dan dididik oleh kami. Seharusnya kalian lebih memilih bergabung bersama kami untuk memperkuat pertahanan. Bukannya malah melawa seperti sekarang ini.” Dia berlari kearah pengendali waktu dengan kris di tangan kanannya.

Dengan sesaat, dia berhenti berlari. Ada apa ini, petinggi parayi itu tidak mampu bergerak dan bukan Cuma dia, para parayi yang lainnya juga sama tidak bergerak. Kecuali sepuh dan Nahkar yang kemudian bisa melepaskan diri dari kekuatan penghenti waktu. Ternyata waktu dihentikan seketika oleh penghenti waktu. Lalu nahkar mengeluarkan cahaya jingga dan di sarahkan keatas, dan ternyata itu ilmunya untuk menyadarkan para parayi dari kehebatan sang pengendali waktu. Dan parayi dan para laskarpun tersadar. Kemudian semuanya menyerang sepuh. Dan terjadilah pertempuran yang tidak bisa dihentikan. Namun dengan seketika, laskar parayi mampu dikalahkan oleh para pemuda berani yang tergabung dalam sepuh. Akhirnya mereka meperlihatkan kekuatan mereka kepada petinggi parayi. Sangking takjubnya, salah satu petinggi parayi berkata. “kalian dapatkan darimana kekuatan itu. Sebenarnya kekuatan yang kalian miliki, tidak pantas ada dalam diri kalian. Namun, jangan berpikiran kalau aku akan takut hanya dengan kekuatan mainan seperti itu. Lihat dan rasakan kekuatan ku ini.” Dia berlari dan mengepal tangan kirinya yang mengeluarkan cahaya. Dan cahaya itu di arahkan kepada sepuh yang sedang ada beberapa meter dihadapnya. Dan semuanya percuma, kekuatan itu bisa di tangkal oleh satu hibasan tangan milik pengendali badai. Tidak ada artinya sebenarnya kekuata yang dimiliki para parayi. Karena sebenarnya musuh sepuh itu adalah Nahkar. Dia sebenarnya iblis yang telah menyelinap di raga orang yang sudah lama mati, dan bertekad untuk menguasai dunia. Petinggi parayi yang tadi ingin memukul sepuh  kini terlihat terpental sejauh satu kilo meter dan mati. Dan tanpa basa basi lagi. Para  sepuh melempar petinggi parayi kemana dia suka, hingga akhirnya yang tersisa hanyalah nahkar.

“jangan bangga kalian bisa mengalahkan anggotaku. Itu belum seberapa. Aku masih banyak kekuatan yang akan menghancurkan kalian.” Seru nahkar dengan langkah kaki yang pasti mendekati sepuh. “kalian memang hebat. Kalian aku akui memang bisa menghancurkan aku. Akan tetapi tidak semudah yang kalian pikirkan. Aku beda dengan anggotaku. Aku adalah Nahkar yang memiliki ilmu lebih tinggi dari siapapun termasuk tuhan.”

“kau memang sombong Nahkar.” Desus pengendali api. “ tidak sepantasnya kau hidup didunia ini. Kau angkuh, kejam dan sangat tidak baik jika kau tetap di dunia ini. Sekarang aku akan membawamu kembali keneraka”.  Pengendali api itu berlari dan menghempaskan pukulan yang disertai api yang berkobar di kepalan tangannya. Kemudian Nahkar menangkisnya dengan mudah. Lalu mementalkan pengendali api itu kepada teman-teman sepuh lainnya.

“jangan ceroboh.”  Desis ahli penyembuh luka. “kita harus tetap waspada. Karena dia bukanlah manusia. Melainkan iblis yang pernah hidup dahulu.sepertinya kita harus atur strategi terlebih dahulu. Kita harus mengalihkan perhatiannya dan kalau bisa menjaga jarak terlebih dahulu untuk mengatur strategi untuk melawan dia”.

“apa maksudmu?. Kita ini sedang perang melawan kekejaman yang sangat membahayakan jika tetap hidup. Apa kita harus membiarkan dia tetap hidup dengan kita mundur sementara dia memanggil arwah dan sebangsa iblis untuk membantunya. Apa itu yang kamu harapkan.” Tegas pengendali api.

“jangan bertengkar disaat seperti ini,” desis pengendali hati. “aku bisa membaca pergerakan hatinya dan membaca pikirannya. Sepertinya memang benar yang dikatakan oleh pengendali api. Dia akan memanggil iblis untuk membantunya. Karena dia merasa akan kewalahan melawan kita ketika seorang seperti kita datang dengan tiba-tiba.”

“dengar itu sang penyembuh luka. Aku berkata benarkan. Dia pasti akan memanggil bala bantuan dari bangsanya. Dan saat itu kita akan kalah.”

“bukannya aku bermaksud untuk memberikan dia kesempatan untuk memanggil iblis. Tetapi ketika kita seperti ini, yang kita pikirkan hanyalah menyerang dia dan tidak ada hasilnya sama sekali. Aku hanya berpikiran seperti itu. Dan tenaga kita akan terbuang secara Cuma-Cuma.” Sang penyembuh menegaskan apa yang ada di benaknya. Lalu dia menyadari sesuatu. “tunggu…kata mu akan ada seorang lagi yang muncul yang memiliki kekuatan seperti kita.” Tunjuknya kepada pengendali hati.

“iya…ternyata Nahkar sudah tau apa yang tidak kita ketahui. Dan akupun baru tau sekarang. Seperti yang telah aku dapatkan dari mimpiku, kalau kita akan kedatangan seorang yang sangat berbakat dan mempunyai ilmu yang sangat menakutkan dari kita. Entah siapa. Akupun tidak tau. Tapi yang perlu kita lakukan hanyalah menahan Nahkar memanggil bala bantuan hingga orang yang di maksud dimimpiku itu akan hadir membantu kita.”

“jadi…tunggu apalagi. Sekarang kita serang bersama-sama dengan segenap kemampuan kita.” Sang pengendali waktupun ikut berbicara.

Lalu disambut oleh pengendali badai. “aku akan hantam dia dengan badai yang dahsyat. Dan saat aku mengeluarkan itu aku ingin kalian pengendali waktu, untuk menghentikan waktu. Sementara penyembuh luka dan pengendali hati buat kekacawan pikiran dia sehingga aku dan pengendali api bisa menyatukan kekuatan dan menghancurkan dia.”

“baiklah. Ayo kita serang iblis jahanam itu.” Pengendali api bersiap mengeluarkan kekuatan api paling dahsyat yaitu petir.

Saat itu badai yang diiringi petir yang dahsyat telah ada dihadapan Nahkar. Sementara pengendali hati berkonsentrasi mengacaukan pikiran Nahkar dan penyembuh luka mengeluarkan tenaga dalamnya yang sangat mengerikan jika harus disaksikan oleh manusia biasa. Disisi lain, Nahkar yang sedang berkonsentrasi membangkitkan arwah dan memanggil iblis, tidak sadar kalau dia akan diserang dengan kekuatan gabungan dari sepuh. Dan dengan secepat kilat kekuatan itu terarah kepada Nahkar yang berposisi tidak begitu dekat dengan mereka. Dahsyatnya hantaman badai dan petir ditambah hempasan air dari penyembuh luka juga kacaunya pikirannya karena pengendali pikiran sehingga tidak tau harus berbuat apa. Nahkar terpental sejauh-jauhnya hamper beberapa ratusan kilo meter. Nahkar berteriak menahan kesakitannya dan meraung kekesalan karena ulah para sepuh. Namun hal itu tidak dihiraukan sama sekali oleh sepuh. Mereka terus menyerang bertubi-tubi. Hingga saat Nahkar tidak terllihat lagi dari pandangan mereka. Kemudian mereka menghentikan serangan mereka. Terlihat kelelahan yang sangat berat dari mereka. Mungkin tenaga mereka sudah habis akibat tenaga yang mereka keluarkan tadi. Mereka berharap semuanya telah berakhir.

Tidak lama kemudian, sekitar beberapa menit. Nahkar kembali dihadapan mereka. Nahkar terbang dan menghampiri mereka membawa sebuah hantaman pembalasan untuk sepuh dari serangan yang dia dapatkan. Itu mengakibatkan sepuh terpental dan terpuruk keadaannya. Sekarang mereka tidak bisa bergerak. Mereka tergeletak diatas tanah yang tandus. Angin yang berhembus membuat mereka tidak berdaya. Tentunya bukan karena anginnya, akan tetapi karena hantaman dari Nahkar. Ketika sepuh sedang terkapar di tanah. Salah satu dari mereka, pengendali badai yang sedang menatap Nahkar, melihat segerombolan, oh ternyata sekompi lebih iblis sedang menghampiri mereka.

Nahkar yang terbang setelah menghantam balas sepuh tertawa terbahak seakan dia telah mereasa menang. Dia terlihat tidak ingin menyerang sepuh dalam keadaan yang lemah. Akan tetapi dia sedang merasa puas akan serangan yang dia berikan tadi.

“ Ha…ha….ha….lihat kalian. Kalian bukan tandinganku. Sekarang kalian mau menginginkan apa dariku. Apa kalian ingin mati dengan anggota badan terpisah atau kalian ingin aku membumi hanguskan kalian. Dan lihatlah.” Dia menunjuk kearah para iblis yang semakin dekat dengan sepuh. “mereka bisa memenuhi keinginan yang aku tawarkan tadi.”

“jangan sombong dulu kau Nahkar.” Ujar pengendali hati yang menyadari para iblis telah dekat dengannya. “ aku tau apa yang kau pikirkan. Sebenarnya kau ketakutan bukan. Kau sedang ketakutan karena hari ini akan menjadi hari kematianmup.”

“apa katamu. Yang benar saja. Aku kini ada diatas kalian. Mana mungkin aku yang akan mati hari ini. Yang sudah jelas itu kalian. Kalian yang sudah terkapar yang akan musnah oleh para iblis.”

“itu hanya lidahmu saja yang berkata. Apa kau sekarang lebih takut, karena aku menyadarinya. Sehingga kau tidak sadar kalau aku bisa membaca hatimu. Ternyata aku benarkan. Kau itu ketakutan.”

“sudah kau. Jangan banyak bicara. Sekarang rasakan ini.” Nahkar melancarkan serangannya. Dan kali ini ditujukan hanya kepada pengendali hati. Kekuatan yang sangat dahsyat. Rasanya tidak mungkin pengendali hati mampu menahan serangan itu dengan keadaan yang dia alami. Mungkin dia akan mati jika terkena serangan itu. Dan apakah itu akan menjadi sepuh pertama yang akan mati di tangan nahkar. Nahkar semakin kebawah dan mendekat. Andai saja sang pengendali waktu sudah sadar. Namun kenyataannya dia masih terbaring disamping pengendali hati. Sepertinya pengendali waktu sudah kehabisan tenaga bahkan mungkin dia sudah pingsan karena serangan pertama tadi. Pengendali hati mencoba menyadarkan pengendali waktu. Dia membisikan kepada hati pengendali waktu. Tetapi saying tidak ada respon sama sekalli. Dan semakin mendekat nahkar diatasnya.

Waktu begitu cepat. Pukulanpun sudah dituntaskan oleh Nahkar. Akan tetapi. Kemana tubuh pengendali hati. Kemana dia. Sementara pengendali waktupun sudah tidak ada disitu. Apakah mereka berdua telah lenyap terkena serangan dari Nahkar. Ataukah pengendali waktu sadar dan membawa lari pengendali hati yang sedang pasrah menerima serangan dari Nahkar. Sementara nahkar berbangga hati ketika dua orang sepuh telah lenyap dihadapannya. Dia mengira kalau dua orang itu telah berhasil dia singkirkan. Dan sekarang tinggal tiga orang sepuh.

Nahkar berjalan mendekati pengendali badai dan api. Yang terbaring berdekatan. Apa kah yang ada dipikiran dia. Ternyata dia akan melenyapkan dua sepuh ini.

“sekarang giliran kalian. Akan kumusnahkan kalian seperti teman kalian tadi.”

“aku tidak akan gentrar sedikitpun. Ancamanmu tidak akan berarti sedikitpun.” Desis pengendali badai.

Kemudian pengendali api tersadar.dia segera bangkit dan bersiap melawan Nahkar. Memang dia memiliki tenaga yang kuat. Dia salah satu dari sepuh yang memiliki tenaga paling kuat. Dia mendekati Nahkar.

“aku tidak akan takut padamu iblis yang kejam. Kau sekarang yang akan membalas kepergian temanku tadi.”

“jangan gegabah dulu pengendali api. Dia sekarang lebih kuat dari sebelumnya. Dia sepertinya punya kekuatan baru.”

Sementara disisi lain iblis telah ada di hadapan Nahkar dan juga di hadapan sepuh yang tinggal tiga orang itu. Kemudian tanpa panjang lebar, Nahkar tidak perlu menjawab ocehan pengendali api. Dia langsung memerintahkan para  iblis untuk menyerang pengendali api.

“sekarang giliran kalian yang menghabisi para sepuh keparat ini.” Desusnya kepada para iblis. Yang terus bergerak mendekati pengendali api.

DUARKKKK…!!!

Nahkar terpental kedepan dekat dengan pengendali api. Ada apa sebenarnya, siapa yang melakukan ini. Apakah orang yang dimaksud pengendali hati itu telah tiba. Dan tanpa berpikir panjang pengendali api menghabiskan tenaganya untuk memukul nahkar yang berada dihadapannya. DUAAAASSSSSS….nahkar kembali terpental dan kali ini membuat nahkar tergapar. Nahkar kemudian bangkit dengan kondisi yang seperti semula. Ternyata dia punya kekuatan pemulih juga, sama seperti kekuatan penyembuh luka. Dan kemudian nahkar berkata.

“kalian memang menyebalkan. Kalian tidak akan ku beri kesempatan lagi. Kemudian pukulan pertamanya di arahkan kepada orang yang memukulnya dari belakang. Orang itu adalah penyembuh luka. Terpentallah penyembuh luka dan sepertinya sekarat. Giliran pengendali api. Nahkar mengumpulkan tenaga. Terlihat cahaya yang menakutkan keluar dari kedua telapak tangannya. Lalu cahaya itu semakin lama semakin membesar. Dan kemudian di lemparkan kepada pengendali api. Secepat kilat, pengendali api, dan para sepuh lainnya yang tersisa menghilang. Kali ini bukan karena pukulan atau serangan dari Nahkar. Akan tetapi ada seberkas cahaya yang menyelamatkan mereka dari serangan nahkar. Kemudian selang beberapa detik, para iblis yang di panggil nahkar, satu persatu musnah. Cahaya itu menyerang para iblis sampai tidak tersisa yang ada hanya ketua parayi yaitu Nahkar. Secara otomatis, Nahkar geram pada cahaya yang menghancurkan rencananya. Kemudian  di sudut lain tepatnya dibelakang barisan para iblis, terlihat lima orang berjalan kearahnya. Nahkar tertegun. Dalam hatinya bertanya-tanya. Siapa itu. Apa itu orang biasa yang menyerang ku. Semua pertanyaan itu terjawab saat semakin dekatnya kelima pemuda itu. Sepuh kembali dengan kondisi yang baik seperti semula. Kini mereka berjalan mendekatinya. Begitu terkejutnya dia melihat lawannya kembali seperti semula. Dia merasa ketakutan saat itu, dia kemudian tertawa terbahak untuk menutupi ketakutan itu. Sambil kembali mempersiapkan energy yang akan dia lemparkan kepada sepuh yang sedang mendekat. Dan sebuah kekuatan yang dahsyat menghampiri sepuh. Akibatnya mereka terpental akantetapi tidak separah yang pertama. Kemudian mereka menggabungkan tenaga mereka. Kekuatan mereka kini ,menjadi satu seperti tadi. Dan dilemparkannya kearah nahkar. Nahkar mampuh menahan serangan itu, dia buang serangan itu kesamping. Lalu membalas serangan itu dengan satu pukulan. Kini sepuh kewalahan. Mereka terpental dan sepertinya telah kehabisan tenaga.

“kalian memang luar bias” nahkar mengakui keunggulan lawannya. “akan tetapi kalian tidak akan pernah bisa menang melawanku.” Berjalan mendekati sepuh. “kalian bisa mengalahkan beberapa iblis, namun sulit untuk mengalahkanku. Kau seharusnya sudah mati.” Tunjuknya kearah pengendali hati dan badai. Lalu bersiap untuk melakukan serangan lagi. Mungkin ini yang terakhir kalinya dia akan hempaskan kepada sepuh. Lalu tanpa rasa ragu dia lemparkan segumpal kekuatan yang dahsyat kearah sepuh.

Terlintas cahaya menahan gumpalan energy yang mengerikan itu. Sia-sia lah kini serangan nahkar.

“siapa kau. Kalau kau berani, tunjukan dirimu”. Rupanya Nahkar kesal dengan cahaya. “ternyata kau yang tadi telah menyelamatkan sepuh. Kalau kau punya kekuatan, lebih baik kau bergabung denganku. Dari pada dengan sepuh yang lumpuh ini.”

kemudian cahaya itu menjelma menjadi seorang lelaki. “bagaimana bisa. Mereka temanku. Aku tidak bisa menghianati mereka. Lagi pula apa untungnya bergabung denganmu. Kamu banyak di benci orang. Sedangkan aku ingin di saying orang. Dari statusnya saja sudah beda berarti kita tidak cocok jado menjadi teman kerja.” Ujar lelaki itu dengan bercandaannya yang khas.

“diam kau. Kau sama saja dengan teman-temanmu itu. Banyak bicara. Terimalah ini.” Nahkar melemparkan ilmunya ke arah seorang yang datang membantu sepuh.

Ternyata dialah orang yang dimaksud dalam mimpi pengendali hati. Orang yang mempunyai kekuatan yang sama seperti mereka dan yang paling kuat diantara mereka. Karena dia memiliki kekuatan yang mampu menghancurkan jagat raya ini. Dia bisa dikatakan sang penghancur. Kenapa bisa dikatakan sang penghancur, itu karena kekuatannya. Diamana ketika kekuatannya dikeluarkan. Maka jagat raya akan hancur. Dan tidak ada yang selmat. Termasuk para sepuh yang memiliki kekuatan besar.

Dia bergerak secepat kilat untuk menghindari serangan Nahkar. Gerakannya sangat gesitt, hingga mata Nahkar pun tidak bisa mellihat pergerakannya. “hanya itu kemampuanmu Nahkar. Harusnya kamu tidak boleh sombong ketika punya kekuatan yang besar. Karena diatas langit masih ada langit. Sekarang kau harus terima semuanya. Akibat dari keserakahanmu, kejahatanmu, dan juga dosa-dosamu terhadap orang yang telah kamu bunuh.” Kemudian sang penghancur melangkah menghampiri sepuh. Dan mengeluarkan sebuah cahaya yang mengakibatkan sepuh menghilang. Entah apa yang dia lakukan. Apa maksud dia dengan menghilangkan semua temannya itu. Padahal mereka bisa membantunya melawan Nahkar. Tapi kenapa dia lakukan itu. Apa sebenarnya yang lelaki itu rencanakan. Sebelum sepuh menghilang, dia berkata pada sepuh. “satu dari kalian akan aku tetapkan ingatan kalian tentang kejadian ini. Kalian akan berada dimasa depan sebagai reenkarnasi untuk membantu kejadian yang sama seperti sekarang ini. Kalian akan berpisah, tidak akan bersama lagi. Kalian akan aku tempatkan di setiap penjuru negri ini.”

“apa maksudmu.’ Pengendali hati tidak mengerti apa yang temannya katakan. “kami akan kau kirim kemasa depan. Lalu kami akan berpisah. Bukannya kami akan membantu kau. Kami tidak mau jika kelak kami dikatakan sebagai orang yang melimpahkan kesusahan kepada orang lain. Kami punya kekautan sama sepertimu. Apa kami tidak boleh membantumu. Dan satu lagi. Ketika kami re-enkarnasi, bagaimana cara mendapatkan kekuatan kami kembali. Dan bagaimana kami bisa menemukanmu jika ada hal yang tidak bisa kami tangani.”

“kalian jangan takut, kekuatan kalian akan tetap menepel pada raga kalian. Karena kekuatan itu pemberian dari yang kuasa, bukan pemberianku.” Dia mengarahkan telapak tangannya kepada sepuh. Talapak itu mengeluarkan cahaya yang hijau. Dan seiring hilangnya cahaya itu, menghilang pula para sepuh. Kemudian dia membalik badan pada Nahkar. Dan dengan satu serangan yang dahsyat, dia mampu menghancurkan iblis itu.

Sepuh

BAB I

Abad ke-20

Pada masa yang gelap itu, kita tau bangsa indonesia sedang dilanda berbagai cobaan, berbagai masalah juga terus bermunculan. Dari kelaparan orang-orang miskin hingga jeritan-jeritan yang datang dari orang jihad demi membela bangsanya sendiri. Ternyata bukan melawan bangsa lain yang paling sadis dan kejam ketika itu. Melainkan melawan hawa nafsu dan ego masing-masing pribadilah yang sangat sulit untuk dikalahkan. Sehingga banyak orang yang memiliki ilmu dan memiliki kekuasaan yang memilih bergabung dengan para penjajah. Sementara orang yang tertindas, rakyat jelata hanya bisa menyerahkan kehidupan mereka pada orang seperti itu. Sungguh tidak mengasikkan jika kita hidup di zaman itu. Tidak ada kebebasan, kesenangan dan hal-hal yang menyenangkan. Di masa itu yang ada hanyalah kekejaman, penderitaan dan kebejadan orang yang berkuasa.

Hingga pada akhirnya, muncul sebuah perlawanan dari sekelompok pemuda yang meresa dirinya sudah bosan menjadi budak para penjajah dan pribumi sendiri yang merasa paling pintar dan benar. Muncul dengan tiba-tiba. Berawal dari keterpurukkannya karena tindasan dari golongan parayi yang sering meminta upeti dan menyksa mereka ketika tidak diikuti kemauan mereka, para pemuda itu melawan dengan segenap kemampuannya. Mereka bukan pemuda biasa tentunya, mereka memiliki kekuatan yang menjadi dasar didunia ini. Karena itulah mereka merasa terpanggil untuk menegakkan keadilan di seluruh jagat insani. Denagn tekad yang membara dan tanggung jawab yang besar yang dibebankannya, hingga mereka menamakan kelompok mereka itu adalah, SEPUH. Kalimat yang di ambil dari bahasa kuno dan masih dipergunakan di tatanan tanah pasundan. Yang memiliki arti terdahulu. Kemunculan sepuh pada awalnya tidak di ketahui oleh pihak parayi. Yaitu golongan yang merasa diri mereka paling kuat dan tidak ada kekuatan lain lagi selain kekuatan golongan tersebut. Hingga sekelompok pemuda itu bertaman akrab dengan golongan parayi. Sebenarnya sepuh sudah tau kalau parayi adalah golongan orang kejam. Tapi mereka menyadari juga, kalau berperang secara terbuka, mungkin mereka tidak akan menang, karena selain kekuatan mereka yang mendasar dari kehidupan ini, ada satu kekuatan lagi yang mereka tunggu untuk mengalahkan parayi itu. Lambat laun, ternyata seorang dari golongan parayi mengetahui kalau ada sebuah golongan yang siap mengancam ketenangan mereka. Saat itu pula golongan parayi mempersiapkan diri untuk melawan golongan yang dianggapnya berbahaya. Kemudian dia meminta salah satu anggotanya yang ahli dalam meramal, untuk meramalkan siapa sebenarnya golongan yang akan mengancam ketenangan mereka. Dan sayang sekali peramal itu tidak dapat melihat dengan jelas siapa golongan tersebut. Dia hanya bisa mengetahui kalau golongan itu terdiri dari para pemuda yang sangat sakti. Lalu parayi yang dipimpin oleh seorang yang disebut Nahkar memutuskan untuk membunuh semua pemuda yang ada di negri itu. Akan tetapi tindakkan mereka hanya sia-sia. Karena pemuda yang mereka maksud ada di sekitar mereka. Namun tindakan itu membuat sepuh merasa harus turun. Sehingga pada saat malam yang sunyi dan hanya dihiasi olehrembulan, sepuh menampakkan diri di hadapan para laskar parayi. Dan saat itu pula laskar parayi tercengan dan tidak berkutik sedikit pun ketika salah satu dari sepuh itu menghentikan waktu dan menghempaskan mereka dengan badai.

Waktu terus berjalan, kehadiran sepuh dimalam itu membuat gersang golongan parayi, sehingga dengan usaha yang keras mereka berniat membunuh semua warga hanya untuk memancing sepuh keluar. Dan ternyata usaha mereka berhasil. Diawali dengan kemunculan pengendali hati yang bermaksud untuk meluluhkan mereka, yang akhirnya tidak berpengaruh karena kehadiran nahkar yang kejam saat itu. Kemudian muncul kembali keempat sepuh lainnya. Sehingga lengkaplah sudah sepuh hadir pada saat itu.

Siang yang sangat menyengat. Matahari seakan tidak bersahabat pada hari itu, para sepuh kini berkumpul dan terkepung oleh laskar parayi. Dan dari wajah petinggi parayi seakan terkejut ketika melihat pemuda yang akan meruntuhkan mereka. Tentu saja bukan karena kekuatannya yang telah jelas mereka ketahui dari peramal. Akan tetapi dari wajah-wajah yang tidak asing lagi bagi mereka. Ternyata pemuda itu dari kalangannya sendiri yang mereka ambil dari salah satu orang tua yang mereka bunuh. Saat itu pula para parayi geram dengan keadaan yang tidak menyenangkan itu. Termasuk ketua mereka, Nahkar. Dia sangat panas benci pada kelima pemuda yang telah dirawat dan dibesarkan oleh mereka. Dan tanpa panjang lebar dia memerintahkan kepada para petinggi parayi untuk menyerang dan menghabisi mereka. Kemudian saat itu para parayi menyerang dengan satu hentakkan.

“ternyata kalianlah yang akan meruntuhkan kami. Apa kalian tidak sadar. Kalau kalian tidak akan menang dari kami. Lihatlah” ucap Nahkar sambil merentangkan tangannya bermaksud memberitahu betapa banyaknya orang yang menjadi penganutnya. “betapa banyak golongan parayi, sementara kalian para sepuh, hanya terdiri dari lima orang saja. Apa kalian yakin akan hal itu. Sebelum terlambat, kalian lebih baik memilih bergabung dengan kami. Dengan kekuatan kalian, kalian akan mendapatkan apa yang kalian inginkan. Apa yang kalian mau akan ku turuti. Asalkan kalian bergabung dengan kami.”Nahkar mencoba merayu para sepuh.

Dan seperti yang sudah diketahuinya, para sepuh menolak dengan tawaran itu. Dan tetap melanjutkan tekadnya itu.

“biarpun seribu berbanding satu yang kami hadapi, walaupun satu banding seribu kemungkinan kami untuk menang. Walaupun satu banding seribu kejahatan dan kebenaran yang ada sekarang ini. Tapi kami tidak akan menyerah begitu saja layaknya pecundang yang tidak punya harapan. Apalagi untuk bergabung dengan kalian. Bagi kami, kebenaran akan tetap menang dari kejahatan. Tidak pernah akan kami ciptakan kejahataan yang lebih menguasai semua ini. Jangan kau harap kalian akan memenangkan peperangan ini.” Teriak salah satu sepuh yang bisa mengendalikan hati.

“dasar kalian pemuda yang tidak tau malu.” Seru lagi dari petinggi parayi. “ pemuda yang tidak tau terimakasih. Apa ini pemuda yang baik yang akan memenangkan pertempuran ini. Lihatlah, kalian itu sudah di besarkan dan dididik oleh kami. Seharusnya kalian lebih memilih bergabung bersama kami untuk memperkuat pertahanan. Bukannya malah melawa seperti sekarang ini.” Dia berlari kearah pengendali waktu dengan kris di tangan kanannya.

Dengan sesaat, dia berhenti berlari. Ada apa ini, petinggi parayi itu tidak mampu bergerak dan bukan Cuma dia, para parayi yang lainnya juga sama tidak bergerak. Kecuali sepuh dan Nahkar yang kemudian bisa melepaskan diri dari kekuatan penghenti waktu. Ternyata waktu dihentikan seketika oleh penghenti waktu. Lalu nahkar mengeluarkan cahaya jingga dan di sarahkan keatas, dan ternyata itu ilmunya untuk menyadarkan para parayi dari kehebatan sang pengendali waktu. Dan parayi dan para laskarpun tersadar. Kemudian semuanya menyerang sepuh. Dan terjadilah pertempuran yang tidak bisa dihentikan. Namun dengan seketika, laskar parayi mampu dikalahkan oleh para pemuda berani yang tergabung dalam sepuh. Akhirnya mereka meperlihatkan kekuatan mereka kepada petinggi parayi. Sangking takjubnya, salah satu petinggi parayi berkata. “kalian dapatkan darimana kekuatan itu. Sebenarnya kekuatan yang kalian miliki, tidak pantas ada dalam diri kalian. Namun, jangan berpikiran kalau aku akan takut hanya dengan kekuatan mainan seperti itu. Lihat dan rasakan kekuatan ku ini.” Dia berlari dan mengepal tangan kirinya yang mengeluarkan cahaya. Dan cahaya itu di arahkan kepada sepuh yang sedang ada beberapa meter dihadapnya. Dan semuanya percuma, kekuatan itu bisa di tangkal oleh satu hibasan tangan milik pengendali badai. Tidak ada artinya sebenarnya kekuata yang dimiliki para parayi. Karena sebenarnya musuh sepuh itu adalah Nahkar. Dia sebenarnya iblis yang telah menyelinap di raga orang yang sudah lama mati, dan bertekad untuk menguasai dunia. Petinggi parayi yang tadi ingin memukul sepuh  kini terlihat terpental sejauh satu kilo meter dan mati. Dan tanpa basa basi lagi. Para  sepuh melempar petinggi parayi kemana dia suka, hingga akhirnya yang tersisa hanyalah nahkar.

“jangan bangga kalian bisa mengalahkan anggotaku. Itu belum seberapa. Aku masih banyak kekuatan yang akan menghancurkan kalian.” Seru nahkar dengan langkah kaki yang pasti mendekati sepuh. “kalian memang hebat. Kalian aku akui memang bisa menghancurkan aku. Akan tetapi tidak semudah yang kalian pikirkan. Aku beda dengan anggotaku. Aku adalah Nahkar yang memiliki ilmu lebih tinggi dari siapapun termasuk tuhan.”

“kau memang sombong Nahkar.” Desus pengendali api. “ tidak sepantasnya kau hidup didunia ini. Kau angkuh, kejam dan sangat tidak baik jika kau tetap di dunia ini. Sekarang aku akan membawamu kembali keneraka”.  Pengendali api itu berlari dan menghempaskan pukulan yang disertai api yang berkobar di kepalan tangannya. Kemudian Nahkar menangkisnya dengan mudah. Lalu mementalkan pengendali api itu kepada teman-teman sepuh lainnya.

“jangan ceroboh.”  Desis ahli penyembuh luka. “kita harus tetap waspada. Karena dia bukanlah manusia. Melainkan iblis yang pernah hidup dahulu.sepertinya kita harus atur strategi terlebih dahulu. Kita harus mengalihkan perhatiannya dan kalau bisa menjaga jarak terlebih dahulu untuk mengatur strategi untuk melawan dia”.

“apa maksudmu?. Kita ini sedang perang melawan kekejaman yang sangat membahayakan jika tetap hidup. Apa kita harus membiarkan dia tetap hidup dengan kita mundur sementara dia memanggil arwah dan sebangsa iblis untuk membantunya. Apa itu yang kamu harapkan.” Tegas pengendali api.

“jangan bertengkar disaat seperti ini,” desis pengendali hati. “aku bisa membaca pergerakan hatinya dan membaca pikirannya. Sepertinya memang benar yang dikatakan oleh pengendali api. Dia akan memanggil iblis untuk membantunya. Karena dia merasa akan kewalahan melawan kita ketika seorang seperti kita datang dengan tiba-tiba.”

“dengar itu sang penyembuh luka. Aku berkata benarkan. Dia pasti akan memanggil bala bantuan dari bangsanya. Dan saat itu kita akan kalah.”

“bukannya aku bermaksud untuk memberikan dia kesempatan untuk memanggil iblis. Tetapi ketika kita seperti ini, yang kita pikirkan hanyalah menyerang dia dan tidak ada hasilnya sama sekali. Aku hanya berpikiran seperti itu. Dan tenaga kita akan terbuang secara Cuma-Cuma.” Sang penyembuh menegaskan apa yang ada di benaknya. Lalu dia menyadari sesuatu. “tunggu…kata mu akan ada seorang lagi yang muncul yang memiliki kekuatan seperti kita.” Tunjuknya kepada pengendali hati.

“iya…ternyata Nahkar sudah tau apa yang tidak kita ketahui. Dan akupun baru tau sekarang. Seperti yang telah aku dapatkan dari mimpiku, kalau kita akan kedatangan seorang yang sangat berbakat dan mempunyai ilmu yang sangat menakutkan dari kita. Entah siapa. Akupun tidak tau. Tapi yang perlu kita lakukan hanyalah menahan Nahkar memanggil bala bantuan hingga orang yang di maksud dimimpiku itu akan hadir membantu kita.”

“jadi…tunggu apalagi. Sekarang kita serang bersama-sama dengan segenap kemampuan kita.” Sang pengendali waktupun ikut berbicara.

Lalu disambut oleh pengendali badai. “aku akan hantam dia dengan badai yang dahsyat. Dan saat aku mengeluarkan itu aku ingin kalian pengendali waktu, untuk menghentikan waktu. Sementara penyembuh luka dan pengendali hati buat kekacawan pikiran dia sehingga aku dan pengendali api bisa menyatukan kekuatan dan menghancurkan dia.”

“baiklah. Ayo kita serang iblis jahanam itu.” Pengendali api bersiap mengeluarkan kekuatan api paling dahsyat yaitu petir.

Saat itu badai yang diiringi petir yang dahsyat telah ada dihadapan Nahkar. Sementara pengendali hati berkonsentrasi mengacaukan pikiran Nahkar dan penyembuh luka mengeluarkan tenaga dalamnya yang sangat mengerikan jika harus disaksikan oleh manusia biasa. Disisi lain, Nahkar yang sedang berkonsentrasi membangkitkan arwah dan memanggil iblis, tidak sadar kalau dia akan diserang dengan kekuatan gabungan dari sepuh. Dan dengan secepat kilat kekuatan itu terarah kepada Nahkar yang berposisi tidak begitu dekat dengan mereka. Dahsyatnya hantaman badai dan petir ditambah hempasan air dari penyembuh luka juga kacaunya pikirannya karena pengendali pikiran sehingga tidak tau harus berbuat apa. Nahkar terpental sejauh-jauhnya hamper beberapa ratusan kilo meter. Nahkar berteriak menahan kesakitannya dan meraung kekesalan karena ulah para sepuh. Namun hal itu tidak dihiraukan sama sekali oleh sepuh. Mereka terus menyerang bertubi-tubi. Hingga saat Nahkar tidak terllihat lagi dari pandangan mereka. Kemudian mereka menghentikan serangan mereka. Terlihat kelelahan yang sangat berat dari mereka. Mungkin tenaga mereka sudah habis akibat tenaga yang mereka keluarkan tadi. Mereka berharap semuanya telah berakhir.

Tidak lama kemudian, sekitar beberapa menit. Nahkar kembali dihadapan mereka. Nahkar terbang dan menghampiri mereka membawa sebuah hantaman pembalasan untuk sepuh dari serangan yang dia dapatkan. Itu mengakibatkan sepuh terpental dan terpuruk keadaannya. Sekarang mereka tidak bisa bergerak. Mereka tergeletak diatas tanah yang tandus. Angin yang berhembus membuat mereka tidak berdaya. Tentunya bukan karena anginnya, akan tetapi karena hantaman dari Nahkar. Ketika sepuh sedang terkapar di tanah. Salah satu dari mereka, pengendali badai yang sedang menatap Nahkar, melihat segerombolan, oh ternyata sekompi lebih iblis sedang menghampiri mereka.

Nahkar yang terbang setelah menghantam balas sepuh tertawa terbahak seakan dia telah mereasa menang. Dia terlihat tidak ingin menyerang sepuh dalam keadaan yang lemah. Akan tetapi dia sedang merasa puas akan serangan yang dia berikan tadi.

“ Ha…ha….ha….lihat kalian. Kalian bukan tandinganku. Sekarang kalian mau menginginkan apa dariku. Apa kalian ingin mati dengan anggota badan terpisah atau kalian ingin aku membumi hanguskan kalian. Dan lihatlah.” Dia menunjuk kearah para iblis yang semakin dekat dengan sepuh. “mereka bisa memenuhi keinginan yang aku tawarkan tadi.”

“jangan sombong dulu kau Nahkar.” Ujar pengendali hati yang menyadari para iblis telah dekat dengannya. “ aku tau apa yang kau pikirkan. Sebenarnya kau ketakutan bukan. Kau sedang ketakutan karena hari ini akan menjadi hari kematianmup.”

“apa katamu. Yang benar saja. Aku kini ada diatas kalian. Mana mungkin aku yang akan mati hari ini. Yang sudah jelas itu kalian. Kalian yang sudah terkapar yang akan musnah oleh para iblis.”

“itu hanya lidahmu saja yang berkata. Apa kau sekarang lebih takut, karena aku menyadarinya. Sehingga kau tidak sadar kalau aku bisa membaca hatimu. Ternyata aku benarkan. Kau itu ketakutan.”

“sudah kau. Jangan banyak bicara. Sekarang rasakan ini.” Nahkar melancarkan serangannya. Dan kali ini ditujukan hanya kepada pengendali hati. Kekuatan yang sangat dahsyat. Rasanya tidak mungkin pengendali hati mampu menahan serangan itu dengan keadaan yang dia alami. Mungkin dia akan mati jika terkena serangan itu. Dan apakah itu akan menjadi sepuh pertama yang akan mati di tangan nahkar. Nahkar semakin kebawah dan mendekat. Andai saja sang pengendali waktu sudah sadar. Namun kenyataannya dia masih terbaring disamping pengendali hati. Sepertinya pengendali waktu sudah kehabisan tenaga bahkan mungkin dia sudah pingsan karena serangan pertama tadi. Pengendali hati mencoba menyadarkan pengendali waktu. Dia membisikan kepada hati pengendali waktu. Tetapi saying tidak ada respon sama sekalli. Dan semakin mendekat nahkar diatasnya.

Waktu begitu cepat. Pukulanpun sudah dituntaskan oleh Nahkar. Akan tetapi. Kemana tubuh pengendali hati. Kemana dia. Sementara pengendali waktupun sudah tidak ada disitu. Apakah mereka berdua telah lenyap terkena serangan dari Nahkar. Ataukah pengendali waktu sadar dan membawa lari pengendali hati yang sedang pasrah menerima serangan dari Nahkar. Sementara nahkar berbangga hati ketika dua orang sepuh telah lenyap dihadapannya. Dia mengira kalau dua orang itu telah berhasil dia singkirkan. Dan sekarang tinggal tiga orang sepuh.

Nahkar berjalan mendekati pengendali badai dan api. Yang terbaring berdekatan. Apa kah yang ada dipikiran dia. Ternyata dia akan melenyapkan dua sepuh ini.

“sekarang giliran kalian. Akan kumusnahkan kalian seperti teman kalian tadi.”

“aku tidak akan gentrar sedikitpun. Ancamanmu tidak akan berarti sedikitpun.” Desis pengendali badai.

Kemudian pengendali api tersadar.dia segera bangkit dan bersiap melawan Nahkar. Memang dia memiliki tenaga yang kuat. Dia salah satu dari sepuh yang memiliki tenaga paling kuat. Dia mendekati Nahkar.

“aku tidak akan takut padamu iblis yang kejam. Kau sekarang yang akan membalas kepergian temanku tadi.”

“jangan gegabah dulu pengendali api. Dia sekarang lebih kuat dari sebelumnya. Dia sepertinya punya kekuatan baru.”

Sementara disisi lain iblis telah ada di hadapan Nahkar dan juga di hadapan sepuh yang tinggal tiga orang itu. Kemudian tanpa panjang lebar, Nahkar tidak perlu menjawab ocehan pengendali api. Dia langsung memerintahkan para  iblis untuk menyerang pengendali api.

“sekarang giliran kalian yang menghabisi para sepuh keparat ini.” Desusnya kepada para iblis. Yang terus bergerak mendekati pengendali api.

DUARKKKK…!!!

Nahkar terpental kedepan dekat dengan pengendali api. Ada apa sebenarnya, siapa yang melakukan ini. Apakah orang yang dimaksud pengendali hati itu telah tiba. Dan tanpa berpikir panjang pengendali api menghabiskan tenaganya untuk memukul nahkar yang berada dihadapannya. DUAAAASSSSSS….nahkar kembali terpental dan kali ini membuat nahkar tergapar. Nahkar kemudian bangkit dengan kondisi yang seperti semula. Ternyata dia punya kekuatan pemulih juga, sama seperti kekuatan penyembuh luka. Dan kemudian nahkar berkata.

“kalian memang menyebalkan. Kalian tidak akan ku beri kesempatan lagi. Kemudian pukulan pertamanya di arahkan kepada orang yang memukulnya dari belakang. Orang itu adalah penyembuh luka. Terpentallah penyembuh luka dan sepertinya sekarat. Giliran pengendali api. Nahkar mengumpulkan tenaga. Terlihat cahaya yang menakutkan keluar dari kedua telapak tangannya. Lalu cahaya itu semakin lama semakin membesar. Dan kemudian di lemparkan kepada pengendali api. Secepat kilat, pengendali api, dan para sepuh lainnya yang tersisa menghilang. Kali ini bukan karena pukulan atau serangan dari Nahkar. Akan tetapi ada seberkas cahaya yang menyelamatkan mereka dari serangan nahkar. Kemudian selang beberapa detik, para iblis yang di panggil nahkar, satu persatu musnah. Cahaya itu menyerang para iblis sampai tidak tersisa yang ada hanya ketua parayi yaitu Nahkar. Secara otomatis, Nahkar geram pada cahaya yang menghancurkan rencananya. Kemudian  di sudut lain tepatnya dibelakang barisan para iblis, terlihat lima orang berjalan kearahnya. Nahkar tertegun. Dalam hatinya bertanya-tanya. Siapa itu. Apa itu orang biasa yang menyerang ku. Semua pertanyaan itu terjawab saat semakin dekatnya kelima pemuda itu. Sepuh kembali dengan kondisi yang baik seperti semula. Kini mereka berjalan mendekatinya. Begitu terkejutnya dia melihat lawannya kembali seperti semula. Dia merasa ketakutan saat itu, dia kemudian tertawa terbahak untuk menutupi ketakutan itu. Sambil kembali mempersiapkan energy yang akan dia lemparkan kepada sepuh yang sedang mendekat. Dan sebuah kekuatan yang dahsyat menghampiri sepuh. Akibatnya mereka terpental akantetapi tidak separah yang pertama. Kemudian mereka menggabungkan tenaga mereka. Kekuatan mereka kini ,menjadi satu seperti tadi. Dan dilemparkannya kearah nahkar. Nahkar mampuh menahan serangan itu, dia buang serangan itu kesamping. Lalu membalas serangan itu dengan satu pukulan. Kini sepuh kewalahan. Mereka terpental dan sepertinya telah kehabisan tenaga.

“kalian memang luar bias” nahkar mengakui keunggulan lawannya. “akan tetapi kalian tidak akan pernah bisa menang melawanku.” Berjalan mendekati sepuh. “kalian bisa mengalahkan beberapa iblis, namun sulit untuk mengalahkanku. Kau seharusnya sudah mati.” Tunjuknya kearah pengendali hati dan badai. Lalu bersiap untuk melakukan serangan lagi. Mungkin ini yang terakhir kalinya dia akan hempaskan kepada sepuh. Lalu tanpa rasa ragu dia lemparkan segumpal kekuatan yang dahsyat kearah sepuh.

Terlintas cahaya menahan gumpalan energy yang mengerikan itu. Sia-sia lah kini serangan nahkar.

“siapa kau. Kalau kau berani, tunjukan dirimu”. Rupanya Nahkar kesal dengan cahaya. “ternyata kau yang tadi telah menyelamatkan sepuh. Kalau kau punya kekuatan, lebih baik kau bergabung denganku. Dari pada dengan sepuh yang lumpuh ini.”

kemudian cahaya itu menjelma menjadi seorang lelaki. “bagaimana bisa. Mereka temanku. Aku tidak bisa menghianati mereka. Lagi pula apa untungnya bergabung denganmu. Kamu banyak di benci orang. Sedangkan aku ingin di saying orang. Dari statusnya saja sudah beda berarti kita tidak cocok jado menjadi teman kerja.” Ujar lelaki itu dengan bercandaannya yang khas.

“diam kau. Kau sama saja dengan teman-temanmu itu. Banyak bicara. Terimalah ini.” Nahkar melemparkan ilmunya ke arah seorang yang datang membantu sepuh.

Ternyata dialah orang yang dimaksud dalam mimpi pengendali hati. Orang yang mempunyai kekuatan yang sama seperti mereka dan yang paling kuat diantara mereka. Karena dia memiliki kekuatan yang mampu menghancurkan jagat raya ini. Dia bisa dikatakan sang penghancur. Kenapa bisa dikatakan sang penghancur, itu karena kekuatannya. Diamana ketika kekuatannya dikeluarkan. Maka jagat raya akan hancur. Dan tidak ada yang selmat. Termasuk para sepuh yang memiliki kekuatan besar.

Dia bergerak secepat kilat untuk menghindari serangan Nahkar. Gerakannya sangat gesitt, hingga mata Nahkar pun tidak bisa mellihat pergerakannya. “hanya itu kemampuanmu Nahkar. Harusnya kamu tidak boleh sombong ketika punya kekuatan yang besar. Karena diatas langit masih ada langit. Sekarang kau harus terima semuanya. Akibat dari keserakahanmu, kejahatanmu, dan juga dosa-dosamu terhadap orang yang telah kamu bunuh.” Kemudian sang penghancur melangkah menghampiri sepuh. Dan mengeluarkan sebuah cahaya yang mengakibatkan sepuh menghilang. Entah apa yang dia lakukan. Apa maksud dia dengan menghilangkan semua temannya itu. Padahal mereka bisa membantunya melawan Nahkar. Tapi kenapa dia lakukan itu. Apa sebenarnya yang lelaki itu rencanakan. Sebelum sepuh menghilang, dia berkata pada sepuh. “satu dari kalian akan aku tetapkan ingatan kalian tentang kejadian ini. Kalian akan berada dimasa depan sebagai reenkarnasi untuk membantu kejadian yang sama seperti sekarang ini. Kalian akan berpisah, tidak akan bersama lagi. Kalian akan aku tempatkan di setiap penjuru negri ini.”

“apa maksudmu.’ Pengendali hati tidak mengerti apa yang temannya katakan. “kami akan kau kirim kemasa depan. Lalu kami akan berpisah. Bukannya kami akan membantu kau. Kami tidak mau jika kelak kami dikatakan sebagai orang yang melimpahkan kesusahan kepada orang lain. Kami punya kekautan sama sepertimu. Apa kami tidak boleh membantumu. Dan satu lagi. Ketika kami re-enkarnasi, bagaimana cara mendapatkan kekuatan kami kembali. Dan bagaimana kami bisa menemukanmu jika ada hal yang tidak bisa kami tangani.”

“kalian jangan takut, kekuatan kalian akan tetap menepel pada raga kalian. Karena kekuatan itu pemberian dari yang kuasa, bukan pemberianku.” Dia mengarahkan telapak tangannya kepada sepuh. Talapak itu mengeluarkan cahaya yang hijau. Dan seiring hilangnya cahaya itu, menghilang pula para sepuh. Kemudian dia membalik badan pada Nahkar. Dan dengan satu serangan yang dahsyat, dia mampu menghancurkan iblis itu.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.